kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kapuas Prima Coal (ZINC) menangkap peluang kenaikan harga bijih besi tahun ini


Minggu, 30 Mei 2021 / 05:45 WIB
Kapuas Prima Coal (ZINC) menangkap peluang kenaikan harga bijih besi tahun ini


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) membukukan pendapatan bersih senilai Rp 608.09 miliar sepanjang 2020. Realisasi ini menurun 31,29% dari pendapatan di tahun sebelumnya yang mencapai Rp 885.11 miliar.

Alhasil, laba bersih ZINC turun 82,67%, dari semula Rp 178,60 miliar menjadi Rp 30,95 miliar di akhir 2020.

Secara rinci, penjualan sejumlah komoditas ZINC mengalami penurunan sepanjang tahun lalu. Penjualan zinc (Zn) misalnya, menurun 35,68% menjadi Rp 304,93 miliar. Penjualan perak (Ag) menurun 17,37% menjadi Rp 168,75 miliar, dan penjualan galena - timbal (Pb) menurun menjadi Rp 126,99 miliar dari sebelumnya Rp 205,15 miliar.

Harjanto Widjaja,  Direktur Utama ZINC mengungkapkan, pandemi Covid-19 selama tahun 2020 turut mempengaruhi kinerja dibandingkan pada tahun sebelumnya.

Baca Juga: Kapuas Prima Coal (ZINC) bidik pendapatan capai Rp 1,25 triliun di tahun 2021

Namun, terdapat satu komoditas yang mencatatkan kenaikan penjualan, yakni bijih besi. ZINC berhasil mencetak peningkatan penjualan untuk komoditas bijih besi. Penjualan bijih besi meroket  hingga 77,30% atau sebesar Rp 7,41 miliar, dibandingkan pada tahun 2019 yang hanya sebesar Rp 1,55 miliar.

Harjanto menyebut, ZINC melihat adanya peluang yang positif dari peningkatan harga komoditas di penghujung tahun 2020, terutama harga bijih besi. Oleh karenanya, ZINC pun mulai menggerakan armada alat berat dan memulai kembali penambangan skala besar bijih besinya di kuartal keempat 2020 untuk persiapan menghadapi tahun 2021.

“Langkah ini dinilai tepat melihat sekarang harga bijih besi sudah melewati US$ 200 untuk kadar 62%,” terang Harjanto, Sabtu (29/5).

Pada tahun ini, ZINC akan fokus untuk meningkatkan kapasitas produksi serta penambangan dari bisnis inti. ZINC optimis dengan cadangan mineral yang dimiliki, kapasitas produksi dapat terus ditingkatkan untuk mendukung penjualan ke depan.

Diharapkan pada tahun 2021 ini produksi konsentrat timbal dapat mencapai 17.500 ton, serta produksi konsentrat seng mencapai 46.000 ton sesuai dengan kuota ekspor yang dimiliki.

Namun, target ini masih masih dapat berubah apabila peningkatan kapasitas produksi yang dilakukan ZINC berhasil, dimana ZINC menargetkan kapasitas produksi dapat meningkat sekitar 20%-30% di tahun ini.  Selain itu, ZINC juga akan terus meningkatkan produksi bijih besi untuk menangkap peluang positif dari peningkatan permintaan komoditas tersebut.

“Hal ini sebagai dampak dari perang dagang yang terjadi antara Australia dan China yang turut mengangkat harga komoditas tersebut,” imbuh Harjanto.

 

Selanjutnya: ZINC akan meningkatkan kapasitas penambangan dan produksi untuk bisnis inti

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×