kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

KAEF akan menerbitkan MTN Rp 500 miliar di 2014


Selasa, 26 November 2013 / 06:01 WIB
KAEF akan menerbitkan MTN Rp 500 miliar di 2014
ILUSTRASI. Pembangunan perumahan di Kabupaten Bogor Jawa Barat, Jumat (1/7/2022). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/01/07/2022.


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. PT Kimia Farma Tbk (KAEF) akan menerbitkan surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN) secara bertahap di tahun depan. Total MTN yang bakal dirilis KAEF mencapai Rp 500 miliar.

Rusdi Rosman, Direktur Utama KAEF mengatakan, tahun depan, KAEF menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 600 miliar. Dana itu akan digunakan untuk membangun pabrik di Banjaran, Bandung. Pabrik baru itu menelan investasi Rp 760 miliar untuk dua tahun.

Perseroan ini juga akan membangun beberapa apotek, klinik dan memperluas kapasitas produksi. "Dana belanja modal tahun depan untuk sementara didanai dari MTN yang diterbitkan secara bertahap," ujar dia kepada KONTAN, Senin (25/11).

Menurut Rusdi, struktur pendanaan dari MTN masih lebih relevan di tengah kondisi pasar saat ini. Pasalnya, KAEF membutuhkan dana cepat dalam jangka pendek. Bukan cuma itu, dari segi perizinan, penerbitan MTN juga lebih mudah dilakukan oleh emiten BUMN. Pendanaan melalui MTN sebelumnya pernah dilakukan oleh emiten farmasi pelat merah lainnya, PT Indofarma Tbk (INAF).

Meski bakal menerbitkan MTN, bukan berarti KAEF membatalkan rencana penerbitan obligasi. Tahun depan, KAEF mencoba mendapatkan izin menerbitkan obligasi sebesar Rp 1 triliun.

Obligasi itu menggunakan skema penawaran umum berkelanjutan (PUB), sehingga, dalam dua tahun ke depan, perusahaan ini sudah memiliki alokasi pendanaan obligasi. KAEF sudah mendapatkan peringkat AA- dari Pefindo atas obligasi itu.

KAEF membutuhkan pendanaan eksternal mengingat persaingan menjelang penerapan Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) tahun depan cukup ketat. KAEF harus segera menambah kapasitas produksi pabrik untuk memenuhi permintaan obat.

Menurut Rusdi, KAEF sudah mendapat tawaran utang dari beberapa bank Rp 1,3 triliun untuk mendanai ekspansi. "Kami mencoba mencari pendanaan yang paling murah. Tergantung berapa bunga yang ditawarkan. Penawaran pinjaman itu belum diambil," jelas dia. KAEF akan mengambil opsi utang bank sebagai pilihan terakhir.

KAEF juga akan menerbitkan saham baru (rights issue). Awal tahun, KAEF sudah mengantongi izin rights issue maksimum 20% dari modal disetor dan ditempatkan. Namun rights issue baru bisa terlaksana, pasca restrukturisasi BUMN farmasi selesai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×