Reporter: Rashif Usman | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga salah satu saham blue chip sektor ritel di Bursa Efek Indonesia (BEI) mendadak melonjak tinggi pada Rabu 10 September 2025. Hal ini karena kabar, invesgtor asal Singapura yang ingin akuisisi saham tersebut. Lalu, investor receh sebaiknya pilih beli atau jual saham blue chip ini?
Saham blue chip adalah saham lapis satu yang telah berpengalaman lama di bursa efek. Saham blue chip biasanya berasal dari perusahaan dengan fundamental kuat dan memiliki nilai kapitalisasi pasar besar mencapai puluhan hingga ratusan triliun rupiah.
Di BEI, saham blue chip biasanya menjadi anggota indeks mayor seperti LQ45. Salah satu penghuni Indeks LQ45 yang tengah mengalami lonjakan harga adalah PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).
Pada perdagangan Rabu 10 September 2025, harga saham MAPI ditutup di level 1.175, naik 55 poin atau 4,91% dibandingkan sehari sebelumnya. Lonjakan harga ini karena kabar akuisisi MAPI oleh Pacific Universal Investments Pte. Ltd, asal Singapura.
Baca Juga: Inilah Rencana Skema Kompensasi Wuling Binguo EV Akibat Penurunan Harga
Aksi korporasi ini rencananya dilakukan melalui akusisi saham dari PT Satya Mulia Gema Gemilang, yang saat ini memegang status sebagai pemegang saham pengendali MAPI dengan kepemilikan 8,46 miliar lembar saham per 31 Agustus 2025.
Informasi mengenai akuisisi ini beredar setelah Philippine Competition Commission (PCC) atau komisi persaingan usaha Filipina menyetujui transaksi tersebut.
Di Filipina, MAPI diketahui memiliki sejumlah anak usaha, mulai dari MAP Active Philippines, Inc. dan Planet Sports, Inc. yang bergerak di distribusi serta penjualan ritel perlengkapan dan pakaian olahraga, dan Mapple Philippines Inc. yang menjual produk Apple.
"Setelah dilakukan kajian, PCC memutuskan bahwa transaksi tersebut tidak akan menimbulkan pengurangan persaingan yang signifikan. Hasil peninjauan juga menyebutkan bahwa kedua pihak bukanlah pesaing langsung, dan tidak ada hubungan pemasok maupun pelanggan di antara mereka," kata PCC dalam siaran persnya pada Senin (8/9/2025) lalu.
Namun, tidak ada kabar yang mengumumkan nilai transaksi dalam aksi korporasi tersebut.
Baca Juga: Ucapan Di Podcast Viral, Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur Dari DPR
Rekomendasi MAPi
Equity Research Analyst MNC Sekuritas Catherine Florencia, menyampaikan jika rencana akuisisi ini benar terealisasi, kemungkinan akan menjadi booster bagi saldo kas MAPI yang dapat mendorong kecukupan kas internal perusahaan untuk melakukan ekspansi lebih lanjut.
Akan tetapi, hingga kini MAPI belum memberikan keterbukaan informasi resmi kepada BEI terkait isu akuisisi tersebut. "Sehingga investor juga perlu wait and see terkait konfirmasinya karena belum ada informasi terkait berapa besar persen saham yang akan diakuisisi kalau memang benar adanya," kata Catherine kepada Kontan, Rabu (10/9).
Melihat prospek kinerja, Catherine menilai performa MAPI sendiri masih solid, dimana laba bersih naik 6,8% YoY menjadi Rp 960,9 miliar pada semester I-2025. Kinerja ini ditopang oleh pendapatan yang meningkat 8,7% YoY menjadi Rp 19,6 triliun pada paruh pertama tahun 2025.
Secara kuartalan, pendapatan naik 10,3% QoQ dan 11,5% YoY menjadi Rp 10,3 triliun pada kuartal II-2025, didorong oleh peluncuran seri iPhone 16 yang kembali memicu momentum pada bisnis digital di kuartal II-2025 serta periode liburan sekolah pada Juni 2025 yang turut menopang hasil kuartalan yang solid.
Selain itu juga, MAPI telah menandatangani perjanjian dengan ACE International yang menandakan potensi langkah strategis untuk memperkuat posisi bersaing melawan ACES di segmen ritel peralatan rumah.
Catherine saat ini memberikan rekomendasi buy untuk saham MAPI dengan target harga fundamental Rp 1.620 per saham. Target tersebut mencerminkan valuasi tahun penuh 2025 dengan rasio price to earning ratio (PE) di level 13,7 kali dan Price to book value (PBV) sebesar 1,7 kali.
Tonton: Diguyur Hujan Deras, Bali Dilanda Banjir Hebat. Turis Diimbau Hindari Aktivitas di Ruang Terbuka
Ringkasan kinerja MAPI
Berdasarkan laporan keuangannya yang dipublikasikan Kamis (31/7), berikut ringkasan kinerja MAPI semester I 2025 yang perlu diketahui investor:
- Laba bersih Rp 960,92 miliar, naik 6,84% dari sebelumnya Rp 899,33 miliar di posisi yang sama tahun lalu.
- Laba per saham dasar meningkat menjadi Rp 58 dari sebelumnya Rp 54.
- Pendapatan bersih Rp 19,56 triliun, meningkat 8,71% dari sebelumnya Rp 17,99 triliun di sepanjang semester I-2024.
Selanjutnya: Ini Rekomendasi Saham BRIDanareksa (11/9) kala IHSG Menguat Terbatas
Menarik Dibaca: Ini Rekomendasi Saham BRIDanareksa (11/9) kala IHSG Menguat Terbatas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News