Reporter: Umi Kulsum | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Kondisi pasar modal yang kian membaik sejak awal tahun turut membawa angin segar terhadap industri reksadana. Minat investor yang terus meningkat untuk membiakkan dananya di reksadana membuat dana kelolaan manajer investasi ikut membengkak. Salah satunya yakni PT Majoris Asset Management yang juga dana kelolaannya mengalami kenaikan.
Tandy Cahyadi, Head of Business Development Majoris Asset Management mengatakan, kondisi makro ekonomi Indonesia yang terus membaik cukup berimbas terhadap meningkatnya dana kelolaan Majoris.
Per Juni 2017, dana kelolaan atawa asset under management (AUM) Majoris sudah mencapai Rp 217 miliar. Nominal tersebut melesat 193,24% dari realisasi tahun lalu di periode yang sama tercatat Rp 74 miliar.
"Peran aktif dari seluruh pelaku industri untuk mengedukasi masyarakat juga membantu dalam pemasaran reksadana," ujarnya kepada KONTAN, Senin (3/7)
Hingga akhir tahun ini, Majoris menargetkan bisa memiliki dana kelolaan hingga Rp 1 triliun. Sementara pencapaian akhir Desember 2016 lalu AUM Majoris mencapai Rp 154 miliar. Nantinya, target tersebut akan terdongkrak oleh produk eksisting dan rencana menambah distribusi melalui beberapa agen penjual baru.
"Saat ini agen penjual kami yaitu Indo Premier Securities, kami sedang dalam penjajakan dengan beberapa agen penjual," imbuh Tandy.
Tanpa merinci, menurut Tandy saat ini komposisi investor Majoris masih mayoritas pada institusi daripada investor ritel. Ia menambahkan, tahun ini Majoris juga akan fokus untuk terus mengembangkan investor institusi yang diyakini memberikan potensi yang cukup besar.
Sebagai informasi saja, saat ini Majoris Asset Management telah memiliki enam produk yang terdiri atas reksadana saham, campuran, pendapatan tetap, pasar uang, saham syariah dan sukuk syariah.
"Kami belum berencana luncurkan produk baru lagi tahun ini, masih mengandalkan produk yang sudah ada," tukasnya.
Sementara, kontribusi terbesar terhadap perolehan AUM Majoris per Juni 2017 berasal dari produk Majoris USD Balance Indonesia sebesar 45%, Majoris Obligasi Utama Indonesia sebesar 21%, lalu Majoris Saham Alokasi Dinamik menyumbang 15%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News