kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jual saham SILO, LPKR kejar pembangunan RS


Rabu, 31 Agustus 2016 / 20:44 WIB
Jual saham SILO, LPKR kejar pembangunan RS


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Yudho Winarto

TANGERANG. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mendapat dana segar dari pelepasan saham anak usahanya, PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) ke perusahaan investasi global, CVC Capital Partners Ltd.

CVC akan mengambil 15% saham SILO dari LPKR dan Ciptadana melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) alias rights issue yang akan dilakukan SILO dalam waktu dekat. Kesepakatan transaksi ekuitas itu mencapai Rp 2,2 triliun.

Nantinya, LPKR akan menggunakan dana itu untuk modal membangun rumah sakit. Ketut Budi Wijaya, Presiden Direktur LPKR mengatakan, sampai tahun 2017 masih ada 14 rumah sakit baru yang akan dibangun.

"Kami masih akan membangun beberapa rumah sakit baru seperti di Bandung, Makassar, dan Solo. Perluasan jaringan rumah sakit ini memang membutuhkan dana tidak sedikit," ujarnya di Tangerang, Rabu (31/8).

Nantinya, SILO juga akan menggunakan dana yang diperoleh dari rights issue untuk membiayai ekspansi proyek rumah sakit dan modal kerja. "Tetapi berapa persen rights issue dan harganya belum bisa dipublikasikan," imbuhnya.

Proses rights issue ini membutuhkan waktu sekitar tiga sampai empat bulan. Sehingga, transaksi ini diperkirakan bakal rampung pada akhir tahun nanti. Dengan penjualan saham ini, kepemilikan saham LPKR di SILO akan berkurang dari 70,8% menjadi 61,8%.

Meski demikian, Ketut memastikan kalau perseroan tetap akan menjadi pemegang saham mayoritas SILO. Maklum, bisnis rumah sakit menjadi salah satu tulang punggung LPKR.

Bisnis ini menyumbang 50% dari total pendapatan LPKR dengan dan berkontribusi 29% dari total EBITDA perseroan.

Investasi di SILO merupakan kemitraan ketiga antara Grup Lippo dengan CVC. Sebelumnya, CVC juga pernah berinvestasi di PT Matahari Department Store, Tbk (LPPF) dan PT Link Net, Tbk (LINK).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×