Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) memangkas target pra penjualan (marketing sales) pada tahun ini menjadi Rp 3,45 triliun. Target ini turun dari proyeksi sebelumnya yang mencapai Rp 5 triliun.
Presiden Direktur LPKR, Ketut Budi Wijaya mengatakan, sempat terjadinya ketidakpastian terkait pelaksanaan program amnesti pajak membuat perseroan belum meluncurkan proyek baru pada semester pertama tahun ini. Sampai Semester I 2016, marketing sales LPKR baru mencapai Rp 602 miliar.
Di paruh kedua tahun ini, perseroan akan meluncurkan beberapa proyek properti seperti Newport Park, menara kedua yang merupakan kerjasama antara Lippo Cikarang dengan Mitsubishi Real Estate.
LPKR juga akan meluncurkan proyek baru Urban Homes di Lippo Village untuk memenuhi kebutuhan kelompok menengah ke bawah. "Kami perkirakan pra penjualan properti akan pulih pada tahun depan," ujarnya, Rabu (31/8).
Tahun ini, total penjualan perumahan diproyeksi mencapai Rp 2,9 triliun. Lalu, penjualan rumah hunian sebesar Rp 1,03 triliun, apartemen sebesar 1,8 triliun dan proyek komersial sebesar Rp 50 miliar. Sementara penjualan industri ditargetkan sebesar Rp 276 miliar dan penjualan San Diego Hills mencapai Rp 213 miliar.
Tahun ini, LPKR juga akan menjual aset propertinya ke perusahaan aset manajemen di Singapura, LMIR Trust Management Ltd. Perseroan akan menjual empat jenis asetnya senilai Rp 1,71 triliun.
Ketut mengatakan, aset yang akan dilepas itu adalah dua aset mall yakni Lippo Mall Kuta dan Lippo Mall Jogja. Serta dua aset rumah sakit yakni RS Siloam Jogjakarta yang menyatu dengan aset mall dan rumah sakit di Labuan Bajo.
Dengan tambahan penjualan aset ke perusahaan real estate investment trust (REIT) ini, total penjualan properti perseroan diprediksi sebesar Rp 5,1 triliun.
Sejalan dengan pemangkasan target marketing sales, perseroan juga memangkas belanja modal (capex) tahun ini dari Rp 5 triliun menjadi Rp 3,5 triliun hingga Rp 4 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News