Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat pada perdagangan Selasa (11/12) melemah. Di pasar spot, rupiah melemah tipis 0,16% ke level Rp 13.574 per dollar AS. Bank Indonesia juga mencatat pelemahan tipis kurs tengah rupiah sebesar 0,02% ke level Rp 13.550 per dollar AS.
Ekonom BCA, David Sumual mengatakan, faktor penyebab pelemahan rupiah hari ini masih didominasi oleh penantian pasar terhadap pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada Rabu waktu setempat. Pertemuan tersebut guna memastikan kenaikan tingkat suku bunga acuan Fed Fund Rate.
Menurut David, kenaikan tingkat suku bunga acuan The Fed sebanyak 25 bps menjadi 1,50% hampir pasti terjadi. Meski begitu, pasar masih mewanti-wanti langkah selanjutnya dari The Fed ketika pasca kenaikan tersebut.
Di samping itu, belum ada data-data terbaru dari negeri Paman Sam yang mempengaruhi pergerakan mata uang global. "Terakhir ada data ketenagakerjaan AS yang dirilis akhir pekan lalu, sehingga pengaruhnya mungkin sudah berkurang," tutur David.
Dia juga menambahkan, pasar masih menanti perkembangan konflik di Timur Tengah. Meski perhatian utama masih tertuju pada isu dari AS, pelaku pasar khawatir konflik tersebut dapat memicu melonjaknya harga minyak dunia.
Untuk perdagangan besok (13/12), David memprediksi rupiah akan bergerak di rentang Rp 13.520-Rp 13.570 per dollar AS.
Sentimen utama rupiah untuk beberapa hari ke depan diperkirakan masih dari agenda FOMC.
Namun, David menilai Rapat Dewan Gubernur BI yang berlangsung besok bisa mengurangi tekanan yang datang dari luar negeri. Pasalnya, pelaku pasar yakin BI masih mempertahankan tingkat suku bunga acuan di level 4,25%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News