Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan semakin getol mengimplementasikan aspek environmental, social and governance (ESG). Tujuannya,menciptakan dampak positif yang berkelanjutan kepada investor dan publik.
Hal ini selaras dengan langkah transisi energi di Indonesia dalam mengurangi emisi karbon. Serta menjadi langkah pencapaian netral karbon atau net zero emission (NZE) Indonesia pada tahun 2060.
Guna mendukung target pemerintah ini, MetaVerse Green Exchange (MVGX) mengembangkan sistem pertukaran karbon berbasis blockchain. Sistem ini akan dikembangkan di pasar Indonesia yang telah dikembangkan di negara lain.
MVGX adalah penyedia jasa digital green pertukaran berlisensi dan diatur oleh Monetary Authority of Singapore (MAS). Perusahaan teknologi finansial ini menyediakan solusi carbon as a service end to end. Didukung oleh platform pertukaran aset digital berlisensi dan berteknologi termutakhir.
Baca Juga: ID Survey Siap Menggarap Nilai Ekonomi Karbon dan Program Dekarbonisasi BUMN
Rencananya, perdagangan karbon (carbon trading atau bursa karbon) akan diimplementasikan di 2023. ni sebagai bentuk pendalaman pasar yang sesuai dengan amanat dari Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK).
Bo Bai, Executive Chairman dan Co-Founder MVGX menyebutkan, MVGX membangun ekosistem sistem perdagangan karbon yang aman dan patuh di seluruh dunia untuk memberdayakan dan memungkinkan bisnis dan pemerintah mencapai tujuan keberlanjutan mereka.
MVGX memanfaatkan teknologi blockchain yang menawarkan catatan kinerja semua proyek ramah lingkungan yang transparan dan tahan rusak terkait dengan kredit yang tercantum pada infrastruktur pertukarannya.
“Blockchain berpotensi digunakan di ekonomi hijau untuk mendorong bisnis keberlanjutan yang berbasis ESG. Blockchain memungkinkan investor untuk melacak dampak dari investasi mereka yang bermanfaat untuk lingkungan karena blockchain memudahkan perusahaan mengakses transparansi transaksi,” ujar Bai, dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (13/4).
Baca Juga: Carbon Credit Jadi Pos Pendapatan Baru Bagi Pertamina Geothermal Energy (PGEO)
Terkait engembangan bursa karbon, MVGX juga menjalin kemitraan dengan Oracle NetSuite. Keduanya \\mengembangkan sistem keuangan perusahaan dan perencanaan sumber daya perusahaan karbon yang terintegrasi yang memungkinkan lebih banyak akuntabilitas dalam keuangan hijau.
Bursa karbon merupakan sistem yang mengatur pencatatan cadangan karbon, perdagangan karbon, dan status kepemilikan unit karbon. Hal ini sebagai mekanisme pasar untuk mengurangi emisi gas rumah kaca melalui kegiatan jual beli unit karbon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News