kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.080   96,25   1,38%
  • KOMPAS100 1.059   19,08   1,83%
  • LQ45 833   16,07   1,97%
  • ISSI 214   1,68   0,79%
  • IDX30 425   9,10   2,19%
  • IDXHIDIV20 511   9,34   1,86%
  • IDX80 121   2,21   1,86%
  • IDXV30 125   1,01   0,82%
  • IDXQ30 142   2,63   1,89%

Jatah investor ritel di IPO WTON minim


Rabu, 09 April 2014 / 06:44 WIB
Jatah investor ritel di IPO WTON minim
ILUSTRASI. Resiliensi atau ketangguhan merupakan kunci penting dalam dunia kerja, mengapa bisa penting? Ada beberapa jawabannya berikut ini.


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Penawaran saham perdana PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) mendapat sambutan positif oleh investor. Harga WTON pun melesat dalam debut perdananya,  bahkan sempat terkena autoreject atas.

Harga initial public offering (IPO) WTON sebesar Rp 590 per saham. Pasca listing, harga WTON sempat menyentuh level Rp 885 per saham. Namun pada penutupan pasar,  harga WTON berakhir di Rp 760 per saham, naik 28,81% dari harga IPO.

Dalam IPO ini, WTON melepas 2,04 miliar saham, setara dengan 23,47%. WTON berhasil meraup dana sebesar Rp 1,2 triliun. Sayang, hanya investor besar yang mengantongi saham WTON.

Entus Asnawi, Direktur Keuangan WTON mengakui, jatah investor ritel hanya 2%. Mayorittas untuk investor institusi. Entus beralasan, WTON ingin mengutamakan kualitas investor.

Makanya, dalam penjatahan, investor utama yang masuk dalam golongan (tier) satu dan dua mendapatkan porsi fix allotment 70%. Golongan ini adalah investor yang diharapkan bakal menggenggam saham WTON dalam jangka panjang. Sisanya diserap oleh sekuritas lain.

Investor golongan satu yang mendapat jatah utama itu, misalnya, Schroder, Eatspring, dan Manulife. Sementara, investor asing penyerap utama antara lain: Templeton dan Eatspring Hong Kong.

Entus memaparkan, dari total saham WTON yang ditawarkan, 64% diserap investor domestik, sementara sisanya 36% diserap investor asing. Dari jumlah itu, investor asing ritel menyerap 0,13%. Untuk IPO, WTON telah roadshow internasional ke Kuala Lumpur, Singapura dan Hong Kong.

Meski, banyak investor ritel yang tak kebagian jatah saat penawaran, Entus bilang, banyak investor ritel yang mengambil jatah melalui berbagai sekuritas. "Sekuritas yang mendapatkan jatah, banyak juga yang akhirnya menjual ke ritel. Jadi investor ritel menyerap tak hanya dari jatah pooling," ujar dia, Selasa (8/4).

Analis Minna Padi Investama, Andre Setiawan bilang, sebenarnya opsi penjatahan ini wajar. Sebab, jika saham banyak dipegang investor ritel, pergerakan saham perdana akan volatile.

William Suryawijaya, analis Asjaya Indosurya Securities menambahkan, sebenarnya dari valuasi harga, saham WTON tak terlalu mahal bagi investor ritel. Tapi, boleh jadi penawaran dari investor institusi lebih menarik, sehingga perseroan pun menjatahkan lebih banyak untuk investor kelas kakap.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×