Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. PT Wijaya Karya Beton mulai melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin besok (7/4). Pada penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) ini, Wika Beton melepas 2,045 miliar saham atau 23,47% dari modal ditempatkan dan disetornya. Adapun, saham Wika Beton dibanderol dengan harga Rp 590.
Pada proses penawarannnya yang berlangsung 28 Maret sampai 2 April lalu, saham Wika Beton pun mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribe.
Nah, kelebihan permintaannya yakni sekitar 2 kali sampai 3 kali. Sebagian penyerapnya merupakan investor dalam negeri.
“Penyerapannya baik. Cukup sukses,” ungkap Direktur Utama Danareksa Sekuritas, Marciano Herman, selaku penjamin emisi kepada KONTAN, Minggu (6/4).
Ia bilang, permintaan investor cukup kuat karena jenis perusahaan Wika Beton yang terbilang unik. Di Indonesia, tak banyak perusahaan yang memproduksi paku beton. Pada perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pun hanya satu yang menghasilkan prroduk tersebut.
Kata Marciano, penggunaan paku beton pada proyek infrastruktur terbilang tinggi. Dengan proyeksi pertumbuhan laba 20% sampai 40% di sektor infrastruktur jasa konstruksi, ia memperkirakan Wika Beton akan memiliki proyeksi pertumbuhan serupa.
Dari perhelatan IPO ini, Wika Beton memperoleh dana segar Rp 1,2 triliun. Rencananya, 39,5% atau Rp 476,3 miliar akan digunakan untuk membangun sejumlah pabrik baru di Lampung Selatan, Pasuruan, dan Kalimantan Timur. Kemudian, 19,4% atau Rp 233,9 miliar akan dipakai guna menambah kapasitas pabrik yang sudah ada dan kapasitas cetakan produk.
Sekitar 19,4% atau Rp 233,9 miliar untuk pembelian alat pancang inner boring dan penambahan alat post tensioning. Lalu, 18,5% Rp 223,1 miliar akan digunakan untuk pengolahan quarry material alam. Sisanya 3,2% Rp 38,5 miliar untuk membentuk unit perbengkelan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News