kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Janji Irak mengembalikan minyak ke US$ 46 sebarel


Senin, 28 November 2016 / 21:56 WIB
Janji Irak mengembalikan minyak ke US$ 46 sebarel


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

LONDON. Pernyataan Irak yang berjanji bekerja sama dengan anggota OPEC lainnya untuk mencapai kata sepakat soal produksi minyak mampu menolong minyak ke level di atas US$ 46 per barel.

Mengacu Bloomberg, Senin (28/11), minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari naik sebanyak 68 sen menjadi US$ 46,74 per barel di New York Mercantile Exchange dan berada di US$ 46,61 pada pukul 13:02 siang waktu London. Harga WTI kehilangan US$ 1,90 ke US$ 46,06 per barel pada hari Jumat.

Minyak Brent untuk pengiriman Januari naik sebanyak 64 sen, atau 1,4 %, ke US$ 47,88 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Kontrak Brent turun 3,6 % menjadi US$ 47,24 pada hari Jumat.

Menteri Perminyakan Irak Jabbar al-Luaibi optimistis kesepakatan akan tercapai, katanya pada hari Senin di Wina. Arab Saudi telah mengatakan OPEC tidak selalu perlu untuk mengekang produksi, setelah menarik diri dari pertemuan yang dijadwalkan dengan non-anggota termasuk Rusia.

Pejabat OPEC mengadakan pembicaraan di Wina, pada hari Senin untuk mencoba menyelesaikan perbedaan, sementara menteri dari Aljazair dan Venezuela menuju ke Moskow.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak sedang menuju ke bagian terakhir negosiasi sebelum pertemuan 30 November untuk mengadopsi kesepakatan pasokan yang mengambang pertama kali pada bulan September.

Harga minyak naik-turun pekan lalu karena berbagai anggota OPEC dan Rusia mencoba memposisikan diri menjelang kesepakatan akhir untuk mengurangi produksi.

Sementara Arab Saudi telah mendorong untuk membalikkan kebijakan OPEC memompa sesuai keinginan, Menteri Energi Khalid Al-Falih mengatakan pada hari Minggu bahwa pasar minyak akan pulih pada tahun 2017 bahkan tanpa pengurangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×