kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Jangka pendek, rupiah masih bergerak sideways


Selasa, 14 April 2015 / 19:03 WIB
Jangka pendek, rupiah masih bergerak sideways
ILUSTRASI. FILE PHOTO: Gold bullion is displayed at Hatton Garden Metals precious metal dealers in London, Britain July 21, 2015. Meski Menurun, Prospek Emas Sebagai Safe Haven Tetap Menarik


Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Rupiah masih konsolidasi. Di pasar spot, pasangan USD/IDR menunjukkan penguatan tipis sebesar 0,03% dibanding sehari sebelumnya menjadi Rp 12.984. Sedangkan di waktu sama, kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah melemah 0,2% menjadi Rp 12.979.

Analis pasar uang Bank Mandiri, Reny Eka Putri mengatakan, rupiah hari ini bergerak sideways akibat belum ada data baru yang dapat menggerakkan secara signifikan. “Pengumuman BI rate yang tetap 7,5% juga tidak memberi dampak signifikan,” ujarnya.

Dari segi domestik investor lebih menunggu realisasi data neraca perdagangan Indonesia bulan Maret 2015. Bank Indonesia sempat memprediksi neraca perdagangan surplus. Hanya saja, lanjut Reny, investor akan lebih melihat apakah surplus tersebut merupakan dampak kenaikan ekspor atau tertekannya nilai impor.

Selasa (14/4) dini hari, Amerika Serikat merilis defisit anggaran per Maret sebesar US$ 52,9 miliar, nilai ini lebih tinggi US$ 16 miliar dibanding realisasi pada Maret 2014. Reny mengatakan meski masih defisit data ini juga bukan merupakan acuan utama investor sehingga tidak melemahkan dollar AS.

Analis Monex Investindo Futures, Agus Candra juga mengatakan hal serupa. Menurutnya data defisit anggaran AS tadi hanya menunjukkan pengeluaran pemerintah AS bukan indikator ekonomi makro AS. “Belum ada data signifikan. Maka tidak heran posisi tertinggi dan terendah perdagangan rupiah kemarin Cuma terpaut Rp 20 – Rp 30,” ungkap Agus.

Menurut Agus, yang ditunggu investor saat ini adalah data penjualan ritel dan tingkat pengangguran AS. Adapun data penjualan ritel AS dirilis Selasa malam WIB dan tingkat pengangguran AS pada Kamis malam WIB. Agus mengatakan dua data tadi diekspektasi akan membaik dibanding periode sebelumnya dan makin menguatkan dollar AS.

Namun untuk jangka pendek, Agus memprediksi rupiah Rabu (15/4) masih cenderung sideways di level Rp 12.900 hingga Rp 13.050. Sementara Reny juga berpandangan rupiah bakal bergerak di level Rp 12.850 – Rp 13.100 cenderung stagnan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×