kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jangan lewatkan lima topik hangat pagi ini!


Selasa, 22 April 2014 / 05:50 WIB
Jangan lewatkan lima topik hangat pagi ini!
ILUSTRASI. Timnas Brazil saat pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2022 Qatar, Maret 2022.


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Berikut adalah sejumlah topik penting yang patut Anda simak:

- BUMN keuangan akan dikonsolidasi

 Akuisisi Bank Tabungan Negara (BTN) oleh Bank Mandiri ternyata merupakan awal dari rencana pemerintah melakukan konsolidasi BUMN sektor keuangan. Dalam dokumen yang diperoleh KONTAN, menyebutkan setelah pengalihan saham dwiwarna BTN, aset Bank Mandiri akan menjadi lebih dari Rp 850 triliun.

Tahap kedua adalah konsolidasi BUMN Keuangan non-bank ke dalam bank BUMN yang fokus pada microfinance dengan tujuan untuk untuk meningkatkan penetrasi perbankan dan financial inclusion di Indonesia. Tahap ketiga atau terakhir, pengalihan kepemilikan pemerintah di bank BUMN ke bank BUMN anchor. Artinya, akan ada satu "superbank" BUMN di Indonesia.

Tapi, tahap awal memang harus memuluskan akuisisi BTN oleh Bank Mandiri. Sumber KONTAN yang mengetahui rencana itu berbisik, hanya hitungan waktu bagi Mandiri memiliki BTN. "Tanggal 21 Mei mendatang di Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BTN, Mandiri akan mendapatkan izin prinsip atas akusisi BTN. Tapi masih ada proses selanjutnya yang harus dilewati," ujar sumber tersebut.

Setidaknya ada tiga poin penting yang digunakan Kementrian BUMN untuk memberi restu kepada Mandiri. Pertama, aset dan Penyaluran kredit. Mandiri merupakan bank BUMN dengan aset terbesar di Indonesia maupun diantara bank BUMN. "Kemampuan bank dalampenyaluran kredit menjadi salah satu fokus dari kebutuhan untuk melakukan konsolidasi bank BUMN agar lebih optimal memberikan kontribusi ke ekonomi," tulis Kementrian BUMN dalam kajian itu.

Kedua, Penghimpunan Dana. Mandiri memiliki kemampuan terbesar dalam hal penghimpunan dana pihak ketiga (DPK). Sedangkan BTN selalu kesulitan likuiditas. Ketiga, Permodalan. Mandiri merupakan bank dengan modal terbesar sedangkan BTN adalah bank pemerintah dengan modal paling minim.

- Holcim Indonesia bersiap merger, dengan siapa?

PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) akan melakukan penggabungan usaha alias merger dengan dua anak usahanya. Kedua anak usaha itu adalah PT Bintang Polindo Perkasa dan PT Wahana Transtama.

Holcim Indonesia akan menjadi perusahaan yang menerima penggabungan (surviving entity). Sedangkan, Bintang dan Wahana akan menjadi perusahaan yang menggabungkan diri.

"Alasan (penggabungan) untuk efisiensi administrasi," ujar Diah Sasanawati, Corporate Communications Manager, SMCB di Jakarta, Senin (21/4).

Mengutip laporan keuangan SMCB per akhir Desember 2013, Bintang Polindo merupakan perusahaan semen yang seluruh sahamnya dikuasai SMCB. Total aset sebelum eliminasi tercatat sebesar Rp 212,14 miliar.

Sedangkan, Wahana merupakan perusahaan jasa angkutan yang asetnya hanya Rp 1,99 miliar. Manajemen Holcim Indonesia harus mengantongi restu dari pemilik saham terlebih dahulu untuk memuluskan niat itu.

Rencananya, perseroan akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 6 Mei 2014 mendatang. Aksi merger ini dilakukan pasca induk perusahaan, Holcim Ltd mengabarkan juga akan melakukan merger dengan produsen semen asal Prancis, Lafarge SA.

Terkait hal itu, Diah bilang, bahwa rencana SMCB tidak ada hubungannya dengan aksi korporasi sang  induk. "Tidak ada hubungannya, kebetulan saja," imbuhnya.

- Tak hanya emas, harga perak juga tertekan

Harga perak mengalami koreksi menyusul terkoreksinya harga emas. Pemicunya adalah, terjadinya perlambatan perekonomian di China, sekaligus penguatan dollar Amerika Serikat (AS).

Kemarin (21/4), hingga pukul 14.00 waktu New York, harga perak kontrak pengiriman Mei 2014 di Bursa Commodity Exchange (Comex) turun 1,19% dari akhir pekan sebelumnya ke level US$ 19,33 per ons troi. Bahkan, harga perak telah terkoreksi selama sepekan terakhir 3,37%.

Analis komoditas, Ibrahim menilai, harga perak bergerak sesuai aspek fundamental, yaitu kondisi perlambatan perekonomian China. Selain itu, Kamis (17/4) AS juga merilis data negara bagian Philly Fed Manufacturing Index yang positif, angka yang muncul melebihi prediksi yakni 16.6 di Maret. Data ini membuat dollar AS menguat sehingga menekan harga perak.

"Dollar menguat sehingga harga perak tertekan, maklum saja perak mengikuti pergerakan harga emas juga," kata Ibrahim (21/4). Namun Ibrahim menilai, pelemahan harga perak saat ini hanya bersifat sementara.

- Posisi IHSG

 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tipis 0,1%ke level 4.892,29 pada penutupan Senin (21/4). Sebagian besar sektor memerah dengan penurunan paling dalam pada sektor properti sebesar 1,03%.

Tercatat net buy asing tercatat sebesar Rp 315,5 miliar. Sepanjang tahun ini net buy asing sudah mencapai Rp 32,85 triliun. Sementara itu, pergerakan IHSG seiring dengan Bursa Asia. Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,2% ke level 138,85.

Kiswoyo Adi Joe, managing partner Investa Saran Mandiri mengatakan, penurunan IHSG merupakan koreksi wajar secara teknikal.

Saat ini, investor menunggu bursa bakal calon wakil presiden yang akan diusung oleh masing-masing partai politik. Terutama bagi PDI-P yang telah mengusung bakal calon presiden Joko Widodo.

- Posisi Wall Street

Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa AS tadi malam (21/4) ditutup positif. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 naik 0,4% menjadi 1.871,89. Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,3% menjadi 16.449,25.

Transaksi tadi malam melibatkan 4,9 miliar saham. Volume transaksi ini merupakan yang termini di sepanjang tahun 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×