kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jangan lewatkan 5 isu penting ini!


Jumat, 22 November 2013 / 06:49 WIB
Jangan lewatkan 5 isu penting ini!
ILUSTRASI. Sejumlah Warga bersantai di sekitar Patung Catur Muka yang terletak di Nol Kilometer Kota Denpasar, Bali, Jumat (14/03/2014). Cuaca hari ini di Jawa dan Bali cerah hingga hujan ringan, menurut prakiraan BMKG. Tribun Bali/Andriansyah.


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Berikut sejumlah isu hangat yang harus disimak sebelum melakukan transaksi:

- Investor minta yield tinggi lelang terakhir sukuk

Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) akan menggelar lelang terakhir surat berharga syariah negara (SBSN), Selasa (26/11). Target indikatif lelang ini sebesar Rp 1 triliun.

Mengutip situs DJPU, terdapat empat seri sukuk yang akan dilelang, yaitu seri SPN-S 27052014, seri PBS004 yang jatuh tempo pada 15 Februari 2037, seri PBS005 yang jatuh tempo pada 15 April 2043, dan PBS006 yang jatuh tempo pada 15 September 2020.

Ariawan, analis Sucorinvest Central Gani mengatakan, lelang sukuk, pekan depan, masih akan diminati banyak investor. Potensi total permintaan yang masuk antara Rp 2 triliun-Rp 4 triliun. Namun, lelang akan diwarnai dengan tingginya permintaan yield dari investor.

Sebab, yield surat utang negara (SUN) juga menanjak usai rapat The Fed, Kamis (21/11). Tapi, "Pemerintah tidak lagi agresif memenangkan lelang. Jika yield yang diminta investor terlalu tinggi, pemerintah tidak akan memaksakan diri," ujar Ariawan.

- Bursa Asia tertekan

Bursa regional Asia tertekan. Kemarin, indeks MSCI Asia Pasifik berada pada level 141.25, turun 0,7% dari hari sebelumnya. Investor merespon sentimen negatif spekulasi pengurangan stimulus oleh Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed).

Analis Trust Securities, Yusuf Nugraha mengatakan, The Fed menyatakan bahwa sudah terjadi perbaikan ekonomi AS, meskipun sebenarnya belum mencapai target. Dus, notulen rapat The Fed menyebutkan, pemangkasan stimulus bisa dilakukan dalam waktu dekat.

Imbasnya, nilai tukar dollar AS langsung menguat terhadap semua mata uang. "Di sisi lain, bursa-bursa utama di Asia melemah kecuali Nikkei," kata Yusuf. Untuk Jumat ini (22/11), pergerakan bursa Asia menanti data klaim pengangguran AS.

Analis Universal Broker Indonesia, Alwi Assegaf menilai, sentimen negatif terkait tapering masih membayangi investor di Asia. Secara teknikal, Yusuf bilang, indeks Hang Seng dan Nikkei sudah menunjukan overbought.

Dus, semua bursa Asia diperkirakan masih melemah pada hari ini. Demikian juga dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang diperkirakan bergerak sideway tapi berpotensi turun di kisaran 4.300 - 4.360.

- Posisi Wall Street

Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa AS ditutup di zona positif tadi malam (21/11). Data menunjukkan, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 naik 0,8% menjadi 1.795,85. Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,7% ke rekor tertingginya 16.009,60.

Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa AS. Beberapa di antaranya yakni Union Pacific, Johnson Controls, dan Ace Ltd yang mendaki setidaknya 1,4%. Sementara ity, Micron Tecnology Inc reli 6,3%, General Motors Inc naik 1,1%, dan Target Corp turun 3,5%.

- Posisi IHSG

Selama perdagangan kemarin, (21/11), asing kembali melakukan net sell senilai Rp 341 miliar. Akibatnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah, pada level 4.326,21, turun 24,58 poin atau melemah 0,56%. Jumlah transaksi tercatat mencapai 6,8 juta lot atau setara dengan Rp4,3 triliun.

Selama perdagangan tadi, sektor agricultural, basic industries, infrastructure dan misc-industries bergerak positif, masing-masing menguat 0,53%, 0,05%, infrastructure 0,01% dan 1,62%.

Sementara, sektor lainnya, yaitu construction & property, consumer goods, finance, mining, dan trade masing-masing ditutup melemah 0,30%, 2,54%, 0,90%, 0,66%, dan 0,43%.

- Emas terseret hingga ke level terendah Juli

Harga kontrak emas dunia di New York kembali tertekan tadi malam (21/2). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 13.39 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember anjlok 1,1% menjadi US$ 1.243,60 per troy ounce. Pada transaksi sebelumnya, kontrak yang sama sempat diperdagangkan di level US$ 1.235,80 per troy ounce. Ini merupakan level terendah sejak 9 Juli lalu.

Salah satu sentimen negatif yang memberatkan langkah emas adalah spekulasi investor bahwa the Federal Reserve akan segera memangkas nilai pembelian obligasi bulanan dalam beberapa bulan ke depan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×