kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jadi indeks dengan penurunan terdalam, begini prospek saham properti dan konstruksi


Rabu, 29 April 2020 / 20:48 WIB
Jadi indeks dengan penurunan terdalam, begini prospek saham properti dan konstruksi
ILUSTRASI. Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan jalan Tol Sigli-Banda Aceh seksi 4 Desa Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Sabtu (25/4/2020). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengungkapkan progres pembangunan tol Sigli-Banda Aceh sepanjang


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun 2020, sektor properti, real estate, dan konstruksi bangunan menjadi indeks sektoral dengan penurunan terdalam. Per Rabu (29/4), indeks ini anjlok 43,07% secara year to date (ytd).

Kepala Riset FAC Sekuritas Indonesia Wisnu Prambudi Wibowo menilai, penurunan yang terjadi pada indeks sektor ini disebabkan oleh ekspektasi negatif investor. Para pelaku pasar melihat, tantangan sektor tersebut pada 2020 akan jauh lebih berat.

Mengingat, pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia akan melemahkan daya beli masyarakat atas aset properti. "Masyarakat akan fokus menggunakan dananya untuk membeli keperluan pokok berupa makanan. Masyarakat juga menahan pengeluarannya untuk jaga-jaga," ungkap dia saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (29/4).

Baca Juga: Summarecon Agung (SMRA) capai progres marketing sales 19% sepanjang kuartal I

Terlebih lagi, pemberlakuan pembatasan sosial berskala bersar (PSBB) di beberapa wilayah memaksa pengembang properti yang berbentuk mal dan perkantoran untuk menghentikan operasionalnya. Alhasil, pendapatan sewa para emiten berpotensi tertahan atau bahkan turun.

Bernada serupa, Analis MNC Sekuritas Muhammad Rudy Setiawan mengatakan, merebaknya Covid-19 di Indonesia menyebabkan marketing sales emiten properti dan real estate jadi tertahan.

"Selain karena ada risiko resesi akibat Covid-19, masyarakat saat ini juga lebih mementingkan dananya untuk konsumsi pangan," kata Rudy.

Untuk sektor konstruksi, kontrak baru para emiten yang bergerak dalam bisnis ini juga akan tertahan akibat pandemi Covid-19. Pasalnya, pemerintah saat ini tengah memprioritaskan penanganan virus corona dibandingkan dengan pembangunan infrastruktur.

Baca Juga: Dato Sri Tahir tambah modal Bank Mayapada (MAYA) sebesar Rp 3,5 triliun

"Saham-saham emiten konstruksi juga terkoreksi dalam karena perolehan kontrak baru hingga Februari 2019 turun sangat signifkan, sebab belanja infrastruktur dialihkan ke penanganan pandemi," tutur Wisnu.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×