Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Sebagian besar saham yang diperdagangkan di bursa Asia mencatatkan penurunan. Kondisi itu menekan indeks acuan Asia ke level terendah sejak 5 Desember 2012 lalu.
Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09.30 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,2% menjadi 125,56. Sementara, indeks Topix turun 0,5%, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang turun 0,2%, indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,3%, dan indeks NZX 50 Selandia Baru turun 0,3%. Saat ini, pasar saham di China dan Hong Kong belum dibuka.
Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa Asia. Beberapa di antaranya yakni: BHP Billiton Ltd yang turun 1,7% di Sydney, Newcrest Mining Ltd turun 4% di Sydney, dan Celltrion Inc naik 3% di Seoul.
Bursa Asia memberi sinyal merah di tengah kecemasan investor akan pengetatan likuiditas di China yang diprediksi akan memukul laju pertumbuhan ekonomi negara itu.
"Bank sentral China memilih untuk menderita dalam jangka pendek demi mempertahamkan kestabilan pertumbuhan untuk jangka panjang. Namun, investor masih mencemaskan konsep berkurangnya dukungan bank sentral AS dan pengetatan kredit di China, di mana hal itu berarti akan berdampak pada pertumbuhan global dan harga dari aset," papar Matthew Sherwood, head of investment market research Perpetual Ltd di Sydney.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News