Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Sebagian besar saham yang diperdagangkan di bursa Jepang mencatatkan penurunan. Penurunan terbesar dialami oleh emiten yang membuka bisnis di China. Pelaku pasar rupanya mencemaskan outlook negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar di Asia itu.
Mengutip situs Bloomberg, pada penutupan transaksi perdagangan hari ini (24/6), indeks Topix tergerus 0,9% menjadi 1.089,64. Padahal, pada transaksi sebelumnya, indeks Topix sempat melompat 1,2%. Sedangkan indeks Nikkei 225 Stock Average turun 1,3% menjadi 13.062,78.
Mayoritas indeks acuan regional menurun akibat kecemasan mengenai China dan isu the Federal Reserve yang akan menghentikan program quantitative easing mereka.
Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa Jepang. Beberapa di antaranya yakni Daikin Industries Ltd yang turun 6,6%, Panasonic Corp turun 1,9%, dan Acom Co naik 3,2%.
Jika dilihat, saham-saham eksportir dilanda aksi jual seiring pelemahan yen yang sudah berlangsung selama enam hari belakangan terhadap dollar AS.
"Sinyal penghentian stimulus oleh the Fed menjadi katalis keluarnya modal besar dari pasar saham. Aksi jual besar-besaran di pasar saham menunjukkan investor benar-benar cemas," jelas Takuya Yamada, senior portfolio manager Astmas Asset Management Inc di Tokyo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News