Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Puradelta Lestari langsung menggeber bisnis yang dijalaninya. Tahun ini, manajemen menargetkan penjualannya bisa tumbuh sekitar 25%.
Catatan saja, pada 2011 lalu Puradelta menjual lahan industri kepada PT Suzuki Indomobil Motor. Aksi ini membuat penjualan Puradelta meroket 794% menjadi Rp 1,35 triliun pada akhir 2012. Nah, dengan proyeksi pertumbuhan 25%, maka penjualan Puradelta hingga akhir tahun nanti bisa mencapai Rp 1,69 triliun.
Teky Mailoa selaku Direktur Utama Puradelta mengatakan, demi memuluskan pencapaian target itu, pihaknya menganggarkan belanja modal atau capital expenditure Rp 1 triliun tahun ini. "Capex itu akan kami gunakan untuk pembangunan infrastruktur, pembebasan lahan dan biaya operasional lainnya, guna menunjang bisnis perusahaan," tuturnya, Rabu (24/7).
Lebih jauh Teky menjelaskan, capex tersebut bakal dialokasikan untuk pengembangan cadangan lahan (landbank) yang dimiliki Puridelta selama ini. Landbank yang dimiliki emiten pengembang properti ini seluas 1.989 ha yang terletak di Kota Deltamas. Lahan seluas itu masih bisa dikembangkan hingga sepuluh atau dua belas tahun mendatang.
Adapun rincian segmentasi landbank tersebut adalah, sebesar 642 ha untuk kawasan industri, 700 ha untuk kawasan perumahan. Sementara sisanya sekitar 650 ha diperuntukkan untuk kawasan komersial.
Melihat komposisi segmentasi lahannya tersebut, manajemen masih mengandalkan pendapatannya dari hasil penjualan industri. Maklum, selama ini 90% pendapatan Puradelta diperoleh dari penjualan kawasan industri, sementara sisanya, sebesar 10%, didapat dari penjualan lahan perumahaan dan komersial.
Tapi, bukan soal luas lahan saja yang menjadi alasan atas sumbangan terbesar pendapatan Puradelta. Dari segi harga, lahan yang dimiliki perusahaan juga terbilang oke, senilai Rp1,7 juta per meter perseginya. "Pembeli kami juga datang dari kalangan instutsi yang tidak terpengaruh dengan suku bunga acuan, jadi pasti lebih stabil," pungkas Teky.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News