Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) PT Palma Serasih Tbk (PSGO) resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (25/11). Usai initial public offering (IPO) ini, Palma Serasih memiliki dua rencana ekspansi utama, yaitu menyelesaikan pabrik kepala sawit (PKS) kedua dan menambah luas areal tanamnya.
Pabrik kedua ini dibangun setelah IPO, sebab pabrik pertama yang memiliki kapasitas produksi 100.000 ton tandan buah segar (TBS) per tahun sudah penuh. Pabrik kedua milik Palma Serasih ini memiliki kapasitas produksi 150.000 ton per tahun dan diperkirakan akan selesai pada 2020.
Baca Juga: Panca Budi Idaman siapkan capex Rp 100 miliar untuk penyelesaian pabrik
Dengan begitu, nantinya, setelah IPO, kapasitas PKS Palma Serasih secara total akan mencapai 250.000 ton TBS per tahun.
Selanjutnya, setelah IPO, Palma Serasih juga akan memperluas areal tanamnya. Pasalnya, saat ini, area tanam PSGO baru mencapai 31.000 hektare dari area konsesi yang sebesar 80.900 hektare. Seluruh lahan ini terletak di Kalimantan Timur.
Dana untuk kedua ekspansi ini berasal dari hasil IPO Palma Serasih yang totalnya mencapai Rp 299,25 miliar. Sebesar 43,66% dana IPO ini akan digunakan untuk capex tanaman, modal kerja 29,76%, tambahan dana pembangunan pabrik kelapa sawit 14,15%, dan capex non-tanaman 12,44%.
Baca Juga: Uni-Charm Indonesia akan IPO, begini rekomendasi analis
"Kami membutuhkan tambahan modal untuk tanaman baru dan juga untuk perawatan tanaman yang masih belum menghasilkan. Jadi, kami akan pakai untuk capex (dana dari IPO) tanaman," kata Direktur PSGO Astrida Niovita Bachtiar, Senin (25/11).