kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.284   55,00   0,36%
  • IDX 7.888   58,51   0,75%
  • KOMPAS100 1.203   7,56   0,63%
  • LQ45 978   7,47   0,77%
  • ISSI 228   0,33   0,14%
  • IDX30 499   3,67   0,74%
  • IDXHIDIV20 602   4,68   0,78%
  • IDX80 137   0,80   0,59%
  • IDXV30 140   -0,04   -0,03%
  • IDXQ30 167   1,10   0,66%

IPO Berkurang Tajam, Ini Komentar BEI


Senin, 09 September 2024 / 05:37 WIB
IPO Berkurang Tajam, Ini Komentar BEI
ILUSTRASI. Per Jumat (6/9), jumlah emiten baru hanya mencapai 34 perusahaan.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perhelatan initial public offering (IPO) berkurang drastis di kuartal ketiga 2024. Sejak Juli sampai Jumat (6/9), hanya ada tujuh perusahaan yang mencatatkan sahamnya di BEI. Teranyar ada PT Esta Indonesia Tbk (NEST) dan PT Global Sukses Digital (DOSS) yang masing-masing listing pada 8 Agustus dan 7 Agustus 2024. 

Bahkan tren IPO di pasar modal Indonesia mengalami penyusutan. Per Jumat (6/9), jumlah emiten baru hanya mencapai 34 perusahaan atau turun 62% dari capaian 2023 sebesar 79 emiten. 

Penghimpunan dana dari hajatan IPO juga turun tajam. Per Jumat (6/9), total dana yang terhimpun mencapai Rp 5,2 triliun sepanjang 2024. Sepanjang 2023 total penghimpunan dana IPO mencapai Rp 54,1 triliun. 

Baca Juga: OJK Tegaskan Tak Ada Moratorium IPO meski Kasus Gratifikasi Mencuat

I Gede Nyoman Yetna, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia mengatakan, penurunan IPO ini tidak serta merta membuat BEI mengubah target pencatatan pada 2024. 

Adapun BEI menargetkan total pencatatan instrumen sepanjang tahun ini bisa mencapai 340 efek. Ini termasuk pencatatan saham, waran terstruktur, Exchange-Traded Fund (ETF) dan lainnya. 

"Sampai saat ini pencapaiannya sudah 353 efek. Artinya 104% dari target dicanangkan. Target kami mendukung semua instrumen yang ada," ucap Nyoman saat ditemui di kantornya akhir pekan lalu. 

Baca Juga: BEI Beri Klarifikasi Soal Kasus Suap Proses IPO, Begini Penjelasannya

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Iman Rachman memproyeksikan aksi IPO akan kembali semarak di kuartal IV-2024 karena banyak calon emiten yang lebih memilih menggunakan buku Juni. 

Dia mengatakan, biasanya butuh waktu sekitar tiga bulan bagi emiten untuk melakukan audit kinerja keuangan. Artinya, kalau calon emiten menggunakan buku Juni, maka hasilnya akan keluar di September. 

"Banyak yang menggunakan buku Desember dan Juni. Jadi itu kenapa alasan IPO tidak akan sebanyak di kuartal empat dan semester satu," ucap Iman.

Selanjutnya: Jadwal KRL Solo-Jogja Pekan Ini, 9-13 September 2024

Menarik Dibaca: Jadwal KRL Solo-Jogja Pekan Ini, 9-13 September 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×