kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investor domestik menguat, ini dampaknya ke pasar saham


Rabu, 14 Oktober 2020 / 07:35 WIB
Investor domestik menguat, ini dampaknya ke pasar saham


Reporter: Kenia Intan | Editor: Yudho Winarto

Ke depan, Uriep memperkirakan jumlah investor pasar saham domestik masih akan meningkat. Walau begitu, KSEI tidak membidik taget pertumbuhan tertentu hingga akhir tahun ini. Pihaknya akan lebih fokus pada pelayanan, infrastruktur, serta kemudahan membuka dalam membuka rekening.

Baca Juga: Analis ini rekomendasikan buy saham SCMA, ini alasannya

Terkait SID, komitmen ini diwujudkan KSEI melalui bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melakukan validasi data investor.

Integritas data menurutnya diperlukan untuk pengawasan dan pengembangan investor pasar modal di Indonesia.

Dampak ke pasar saham

Uriep tidak memungkiri, dominasi investor ritel domestik akan berdampak pada pasar saham. Sebab, investor ritel domestik cenderung trading di pasar saham. Sementara investor asing cenderung berinvestasi dalam jangka waktu yang lebih panjang atau long term.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menjelaskan, kecenderungan trading akan membuat pergerakan saham cenderung fluktuatif. Di sisi lain, pasar saham berpotensi didominiasi dengan transaksi saham-saham berkapitalisasi pasar yang tidak begitu besar.

" IHSG masih menarik, akan tetapi saat ini diperkirakan pergerakannya lebih kepada jangka pendek ke menengah saja," jelas Herditya ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (13/10).

Walau begitu, ia tidak menutup kemungkinan adanya investasi jangka panjang yang dapat terjadi di emiten-emiten berkapitalisasi besar.

Baca Juga: Berprospek menarik, begini rekomendasi analis untuk saham-saham tambang nikel

Sementara itu, Head of Research Analyst FAC Sekuritas Wisnu Prambudi Wibowo menjelaskan, dominasi investor pasar saham domestik bisa menopang IHSG berada di zona hijau meski investor asing terus mencatatkan net sell.

Seperti yang terjadi enam bulan terakhir, net sell mencapai Rp 41,91 triliun, di sisi lain IHSG masih bergerak menguat 16,27%. Menurut Wisnu, peningkatan investor domestik menjadi salah satu faktor HSG masih berada di zona hijau.

Di sisi lain, investor domestik mendominasi pasar saham menurutnya menjadi pertanda baik, sebab semakin banyak masyarakat menjadikan saham sebagai alternatif investasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×