kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Analis ini rekomendasikan buy saham SCMA, ini alasannya


Selasa, 13 Oktober 2020 / 20:23 WIB
Analis ini rekomendasikan buy saham SCMA, ini alasannya
ILUSTRASI. Surya Citra Televisi atau SCTV;?Surya Citra Media Tbk SCMA


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyebaran virus corona belum kunjung mereda. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kembali menjadi kebijakan yang diambil untuk menanggulangi penyebaran tersebut. Berbeda dengan PSBB sebelumnya, pemerintah kali ini cenderung lebih longgar guna memastikan aktivitas ekonomi tetap bisa berjalan dan perlahan pulih.

PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) dianggap menjadi salah satu emiten yang diuntungkan dengan PSBB yang lebih longgar. Hal tersebut diungkapkan oleh analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya.

Dalam risetnya pada 4 Agustus 2020, selama PSSB transisi, beberapa rumah produksi bisa melanjutkan produksi konten baru dengan penerapan protokol kesehatan.

Baca Juga: IHSG melaju lagi 0,78% ke 5.093,10, Senin (12/10), net sell asing Rp 104,93 miliar

Misalnya, Sinemart yang memproduksi sinetron Anak Band untuk SCMA. Christine melihat ada potensi minat pengiklan, khususnya yang built-in, akan naik seiring produksi yang mulai kembali berjalan.

Oleh sebab itu, keberhasilan SCMA melakukan efisiensi pada kuartal II-2020 kemarin akan membuat biaya program baru tidak membebani margin mereka secara keseluruhan pada tahun ini

“Walau meningkat, pada paruh kedua tahun ini, kami melihat potensi pertumbuhan iklan free-to-air (FTA) TV masih cenderung rendah. Seiring para pengiklan juga berusaha menutupi kerugian pada semester I-2020, sehingga pengeluaran besar untuk iklan di televisi kemungkinan tidak akan terjadi. Barulah pada tahun depan, pertumbuhannya akan tinggi,” tulis Christine dalam risetnya.

Di sisi lain, PSBB juga turut mendongkrak kinerja layanan Over the Top (OTT) milik SCMA, yakni Vidio. Jumlah pelanggan video mengalami kenaikan pelanggan dari di bawah 400.000 menjadi 600.000 pada Juni. Selain itu, Monthly Active Users (MAU) pada channel Vidio juga naik lebih dari 30% dari Februari hingga Juni.

“Oleh sebab itu, rasio antara pendapatan iklan Vidio dan pendapatan dari pelanggan menjadi 50:50, padahal sebelum Covid-19 rasionya 20:80. Kami sendiri melihat strategi digitalisasi SCMA masih akan berfokus pada pembuatan konten untuk Vidio Premiere,” tambah Christine.

Sementara analis Panin Sekuritas Rendy Wijaya mengatakan, Vidio berhasil bersaing dengan pemain OTT lainnya baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Baca Juga: Pengelola SCTV & Indosiar Rajin Buyback, Dari September Borong 325,79 juta Saham SCMA



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×