Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pemerintah kembali menggelar lelang surat berharga syariah negara (SBSN), Selasa (26/7). Dalam lelang ini, pemerintah menargetkan bisa menggenggam dana Rp 4 triliun.
Pemerintah menawarkan satu seri anyar dan empat seri lawas. Antara lain, SPN-S 27012017 berjangka waktu enam bulan. Lalu, seri PBS006 yang menawarkan imbalan 8,25%, seri PBS011 dengan imbalan 8,75%, serta seri PBS012 dengan imbalan 8,87%.
Seri SPN-S menggunakan underlying asset barang milik negara (BMN) berupa tanah dan bangunan. Sedangkan seri PBS menggunakan proyek atau kegiatan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2016 dan BMN.
Head of Fixed Income Indomitra Securities Maximilianus Nico Demus memperkirakan lelang sukuk akan ramai mengikuti lelang obligasi konvensional di awal semester II ini.
Lelang akan dipengaruhi oleh pertemuan bank sentral Eropa yang diprediksi mengeluarkan stimulus tambahan. Dampaknya, obligasi negara berkembang termasuk Indonesia akan mendapatkan sentimen positif. "Sehingga permintaan lelang membanjir karena masih diliputi aura positif," ujar Nico, Jakarya, Kamis (21/7).
Kondisi tersebut ditambah turunnya yield obligasi konvensional Yang memicu investor mencari alternatif investasi lain. Nah, sukuk akan menjadi pilihan investor obligasi karena menawarkan imbal hasil yang masih menarik dibandingkan konvensional.
Kendati demikian, kebijakan bank sentral Indonesia yang tidak memangkas BI rate diprediksi akan mengurangi sentimen positif dalam lelang pekan depan.
Setelmen akan dilakukan pada 28 Juli 2016. Lelang dilaksanakan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia sebagai agen lelang sukuk. Lelang bersifat terbuka dan menggunakan metode harga beragam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News