Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Berbagai katalis positif dari dalam negeri berpotensi menyokong pasar sukuk hingga pengujung tahun 2016.
Mengacu Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) per Selasa (19/7), performa sukuk dalam negeri yang tercermin pada indeks ISIXC Total Return telah melonjak 11,87% (ytd) ke level 190,31.
Analis Infovesta Utama Beben Feri Wibowo menerawang, pasar sukuk masih berpeluang menanjak hingga akhir tahun ini. Katalis bersumber dari gencarnya pembangunan infrastruktur yang niscaya dapat mewujudkan target pertumbuhan ekonomi tahun 2016 sebesar 5,2%.
"Atau paling tidak menyentuh level 5%. Rupiah yang lebih baik juga mengurangi pekerjaan pemerintah," terangnya.
Di pasar spot pada Selasa (19/7), rupiah ditutup pada level Rp 13.089 per dollar Amerika Serikat (AS). Mata uang Garuda telah menguat 5,06% dari posisi akhir tahun 2015 di Rp 13.788 per dollar AS.
Senada, Desmon Silitonga, Analis PT Capital Asset Management memproyeksikan, pasar sukuk berpotensi melanjutkan tren bullish hingga pengujung tahun 2016. Wajar, dengan terjaganya inflasi dalam negeri, masih ada ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk memangkas suku bunganya, setidaknya 25 bps lagi.