kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.546.000   5.000   0,32%
  • USD/IDR 16.205   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.065   -15,76   -0,22%
  • KOMPAS100 1.047   -0,56   -0,05%
  • LQ45 821   -0,42   -0,05%
  • ISSI 210   -0,21   -0,10%
  • IDX30 422   -0,40   -0,10%
  • IDXHIDIV20 504   -0,41   -0,08%
  • IDX80 120   -0,22   -0,18%
  • IDXV30 123   -0,06   -0,04%
  • IDXQ30 140   -0,22   -0,16%

Investor Asing Rajin Jual Saham BBRI dan BBCA, Cek Pemicunya dan Rekomendasi Analis


Rabu, 08 Januari 2025 / 12:41 WIB
Investor Asing Rajin Jual Saham BBRI dan BBCA, Cek Pemicunya dan Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. IHSG Melemah-Suasana di Main Hall, gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Senin (2/12/2024).Investor asing masih doyan mencatatkan net sell atau jual bersih saham-saham perbankan di tanah air, BBRI dan BBCA yang paling banyak dilepas.


Reporter: Bidara Pink, Yuwono Triatmodjo | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Investor asing masih doyan mencatatkan net sell atau jual bersih saham-saham perbankan di tanah air. Hal ini tak terlepas dari keluarnya dana asing dari pasar saham Indonesia.

Asing bahkan mengukir rekor net sell teresar sepanjang sejarah pada kuartal IV-2024. Seperti dicatatkan riset PT Bahana Sekuritas, periode Oktober-Desember 2024, net sell asing atas saham bank besar di Indonesia hingga Rp 31 triliun.

Dari jumlah itu, Rp 18,53 triliun, setara 59,77%-nya terjadi di saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). BBRI tak sendiri, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga dilanda aksi jual. 

Baca Juga: Cermati Saham-Saham yang Paling Banyak Dijual Asing Kemarin, Selasa (7/1)

Data terbaru PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) juga menyebut, kepemilikan BBRI oleh investor asing, perorangan maupun institusi, hingga 30 November 2024 sebanyak 48,53 miliar saham. 

Ini setara porsi kepemilikan 32,05%. Angka ini turun dari 51,46 miliar saham (33,96%) per 30 September 2024 dan 55,41 miliar saham (36,56%) per 31 Desember 2023.

Seiring dengan hengkangnya asing, harga BBRI terkoreksi 28,73% sepanjang tahun 2024, dari Rp 5.725 (29/12/2023) ke Rp 4.080 (30/12/2024).

 

Penelusuran KONTAN, FMR (Fidelity Management & Research) LLP menjadi investor asing dengan net sell BBRI terbesar, yakni sebanyak 589,71 juta saham di kuartal IV-2024 

Baca Juga: Asing Terus Jual Saham BBRI, Cermati Saham yang Banyak Dilepas Selasa (7/1)

Sementera di emiten perbankan dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yakni BBCA, aksi jual asing membuat harga BBCA pada kurtal IV-2024 turun 8,96% ke level Rp 9.400 (29/12/2024). 

Pada periode itu, Blackrock Inc, investor institusi kawakan global, menjual bersih BBCA segede 33,31 juta saham.

Head of Research Bahana Sekuritas Satria Sambijantoro menyebut, ketidakpastian global menghantui performa emiten perbankan, termasuk tren bunga global yang masih tinggi. 

Meski ada penurunan bunga, besarannya tidak sesuai perkiraan. Ini mendorong tingginya biaya dana kredit dan memangkas margin industri bank di Indonesia.

Chief Economist PT Bank Central Asia Tbk (BCA) David Sumual menyebut, saat ini Amerika Serikat (AS) menjadi primadona investor. Dana asing banyak mengalir ke AS, terutama pada saham-saham teknologi. 

Baca Juga: IHSG Menguat ke 7.083, Intip Saham-Saham yang Banyak Dikoleksi Asing Hari Ini (7/1)

Dana asing tengah terkonsentrasi di sana (AS). Dana asing yang ada di Indonesia dan dari negara berkembang, lari ke saham sektor teknologi di AS, tutur David ke KONTAN, Selasa (7/1).

Meski begitu, Satria melihat prospek cerah menanti di tahun 2025 ini. Peluang penurunan indeks dolar (DXY) yang kini bertengger di kisaran 108 jadi katalis karena otot bisa menyulitkan Donald Trump sebagai Presiden AS dalam kebijakannya. 

Indeks dolar saat ini sangat overbought dan ekuitas Indonesia jauh oversold dari sudut pandang investor asing. Dolar yang terlalu kuat akan lebih banyak merugikan AS, beber Satria.

Oleh karena itu, Satria merekomendasikan saham seperti BBCA dengan target harga Rp 11.220. Lalu saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) dengan target harga Rp 3.500 per saham.

Baca Juga: IHSG Ditutup Menguat Tipis 0,04% Hari Ini, Cermati Rekomendasi Saham Rabu (8/1)

Sementara saham BBRI, sebut pengelola dana investor, masih akan terbebani kredit bermasalah dari misi negara menggerakkan pembangunan sekaligus sosial. Salah satunya dengan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) terus mendaki.

Tapi, "Masuknya BBRI ke Lembaga Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) akan jadi sentimen positif karena BBRI bisa fokus memupuk laba," ujar sumber KONTAN, Selasa (7/1).

Selanjutnya: PT KBI Dukung Penguatanan Perdagangan Fisik Emas Digital

Menarik Dibaca: 5 Buah yang Membantu Menurunkan Gula Darah Tinggi jika Dikonsumsi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×