kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45922,18   12,88   1.42%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investor asing jual bersih non-stop empat pekan total Rp 7,59 triliun


Sabtu, 25 April 2020 / 06:00 WIB
Investor asing jual bersih non-stop empat pekan total Rp 7,59 triliun


Reporter: Nur Qolbi, Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi jual bersih investor asing di pasar saham Indonesia terus berlanjut dalam empat pekan berturut-turut. Berdasarkan data Bloomberg, investor asing mencetak net sell total Rp 7,59 triliun dalam 19 hari perdagangan berturut-turut sejak 30 Maret-24 April 2020.

Dalam empat pekan, jual bersih asing pun terus meningkat. Berikut jumlah jual bersih investor asing dalam empat pekan terakhir:

  • 30 Maret-3 April 2020: Rp 832,86 miliar
  • 6-9 April 2020: Rp 1,86 triliun
  • 13-17 April 2020: Rp 2,22 triliun
  • 20-24 April 2020: Rp 2,67 triliun

Baca Juga: Pemerintah larang moda transportasi, BEI prediksi tak terlalu berdampak ke IHSG

Ini saham-saham yang mencatat net sell terbesar asing dalam sebulan terakhir berdasarkan data RTI:

  1. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 2,12 triliun
  2. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 972,09 miliar
  3. PT Astra International Tbk (ASII) Rp 861,97 miliar
  4. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 415,71 miliar
  5. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) Rp 302,87 miliar

Baca Juga: Turun 2,99% seminggu, ini prediksi IHSG sepekan ke depan

Sedangkan saham-saham yang masih mencatat beli bersih asing dalam sebulan terakhir adalah:

  1. PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) Rp 305,37 miliar
  2. PT Electronic City Indonesia Tbk (ECII) Rp 272,62 miliar
  3. PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) Rp 248,21 miliar
  4. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) Rp 120,38 miliar
  5. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Rp 54,01 miliar

Secara total, net sell asing mencapai Rp 17,57 triliun sejak awal tahun. Saham-saham dengan net sell lebih dari Rp 1 triliun sejak awal tahun adalah BBCA, BBRI, BBNI, TLKM, dan UNVR.

Baca Juga: Wall Street mixed, investor menghindari US Treasury

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo menilai, dana asing yang keluar tersebut masih relatif kecil jika dibandingkan dengan total kepemilikan asing di Indonesia. “Pada tahun 2019, asing memiliki 51,9% dari total free float yang ada di Indonesia. Jumlah net sell tentu tak mencapai angka 51,9% tersebut,” ungkap Laksono, Jumat (24/4).

Terlebih lagi, berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dana asing hanya terkoreksi 2,1% sepanjang 2020. Per 23 April 2020, kepemilikan asing turun sedikit menjadi 49,8% dari total free float di dalam negeri. Alhasil, kepemilikan asing tetap besar di pasar saham Indonesia.

Laksono mengakui, arus dana investor asing memang menimbulkan volatilitas yang tinggi saat kondisi kritis. Akan tetapi, menurut Laksono, investor asing hanya beralih ke pasar obligasi karena dinilai lebih aman.

Baca Juga: Rupiah diperkirakan melanjutkan penguatan hingga pekan depan

“Kita sudah mengalami krisis semacam ini berkali-kali. Memang, tingkah laku investor asing itu semua lari ke safe haven dalam kondisi kritis. Safe haven termasuk saham yang ada di Wall Street dan berganti dari ekuitas ke surat utang,” tutur Laksono. Nantinya, saat kondisi pasar saham dalam negeri membaik, dana investor asing akan kembali masuk ke instrumen ekuitas.

Laksono menambahkan, kondisi kritis yang terjadi pada pasar saham Indonesia masih tertopang oleh partisipasi investor domestik yang semakin membaik. Ia membandingkannya dengan krisis 2008 ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun hingga 50%. “Investor domestik berfungsi sebagai shock breaker saat terjadi kejutan di pasar modal. Jadi, situasi pada 2008 dan 2020 berbeda karena adanya partisipasi dari investor lokal,” kata dia.

Baca Juga: Kredit melambat, begini strategi bank memutar DPK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×