Reporter: Nur Qolbi, Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi jual bersih investor asing di pasar saham Indonesia terus berlanjut dalam empat pekan berturut-turut. Berdasarkan data Bloomberg, investor asing mencetak net sell total Rp 7,59 triliun dalam 19 hari perdagangan berturut-turut sejak 30 Maret-24 April 2020.
Dalam empat pekan, jual bersih asing pun terus meningkat. Berikut jumlah jual bersih investor asing dalam empat pekan terakhir:
- 30 Maret-3 April 2020: Rp 832,86 miliar
- 6-9 April 2020: Rp 1,86 triliun
- 13-17 April 2020: Rp 2,22 triliun
- 20-24 April 2020: Rp 2,67 triliun
Baca Juga: Pemerintah larang moda transportasi, BEI prediksi tak terlalu berdampak ke IHSG
Ini saham-saham yang mencatat net sell terbesar asing dalam sebulan terakhir berdasarkan data RTI:
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 2,12 triliun
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 972,09 miliar
- PT Astra International Tbk (ASII) Rp 861,97 miliar
- PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 415,71 miliar
- PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) Rp 302,87 miliar
Baca Juga: Turun 2,99% seminggu, ini prediksi IHSG sepekan ke depan
Sedangkan saham-saham yang masih mencatat beli bersih asing dalam sebulan terakhir adalah:
- PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) Rp 305,37 miliar
- PT Electronic City Indonesia Tbk (ECII) Rp 272,62 miliar
- PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) Rp 248,21 miliar
- PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) Rp 120,38 miliar
- PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Rp 54,01 miliar
Secara total, net sell asing mencapai Rp 17,57 triliun sejak awal tahun. Saham-saham dengan net sell lebih dari Rp 1 triliun sejak awal tahun adalah BBCA, BBRI, BBNI, TLKM, dan UNVR.
Baca Juga: Wall Street mixed, investor menghindari US Treasury
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo menilai, dana asing yang keluar tersebut masih relatif kecil jika dibandingkan dengan total kepemilikan asing di Indonesia. “Pada tahun 2019, asing memiliki 51,9% dari total free float yang ada di Indonesia. Jumlah net sell tentu tak mencapai angka 51,9% tersebut,” ungkap Laksono, Jumat (24/4).