Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Sandy Baskoro
JAKARTA. Saham PT MNC Land Tbk (KPIG) diwarnai aksi jual beli di pasar negosiasi dalam jumlah jumbo, Rabu (18/6). Aksi crossing saham tersebut mencapai Rp 2,35 triliun.
Transaksi tersebut difasilitasi broker MNC Securities baik sebagai broker pembeli maupun broker penjual. Dari data RTI, crossing saham itu dilakukan sebanyak enam kali mulai sesi I hingga menjelang akhir perdagangan bursa.
Harga saham yang ditransaksikan yakni Rp 1.535, Rp 1.285, dan Rp 1.520 dengan melibatkan sebanyak 1,55 miliar saham. Harga tersebut berada di atas harga penutupan perdagangan hari sebelumnya di Rp 1.255 per saham. Pembeli diketahui merupakan investor asing.
Direktur KPIG, Dipa Simatupang masih enggan berkomentar mengenai transaksi tersebut. "Belum ada informasi mengenai hal tersebut," ujarnya kepada KONTAN, Rabu (18/6).
Di sisi lain, KPIG juga masih melakukan penjualan saham hasil pembelian kembali (buyback) alias treasury stock. Dalam informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), KPIG meminta perpanjangan waktu pelaksanaan penjualan treasury stock.
Waktu pelaksanaan penjualan treasury stock ini sejatinya mulai pada 19 Desember 2012 hingga 18 Juni 2014. Perseroan meminta perpanjangan waktu selama 18 bulan hingga 18 Desember 2015 mendatang.
Namun, nampaknya, crossing saham ini bukan terkait penjualan treasury stock lantaran jumlah saham buyback yang akan dijual kembali hanya sebanyak 241,64 juta saham. KPIG menunjuk MNC Securities untuk menjual saham buyback tersebut.
Selain itu, KPIG juga akan melakukan penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Perseroan akan melakukan private placement sebanyak 645,57 juta saham. Sebesar 398,55 juta saham akan dialokasikan untuk program management and employee stock option (MESOP).
Tahun ini, KPIG memang sedang banyak melakukan ekspansi. Perseroan akan mulai menggarap aset-aset yang diakuisisi dari Grup Bakrie. Misalnya saja, pembangunan Lido Resort di Sukabumi. Pembangunan proyek Lido Resort akan dilakukan secara bertahap dalam satu sampai dua tahun ke depan.
KPIG mengakusisi PT Lido Nirwana Parahyangan, milik Grup Bakrie melalui rights issue senilai Rp 1,4 triliun. Kawasan itu memiliki luas lahan sekitar 1.136 hektare.
Tak hanya Lido, MNC juga tengah menggarap Nirwana Bali Resort yang juga diakuisisi melalui penerbitan saham baru. MNC akan mengambilalih sisa saham Nirwana Bali senilai Rp 956,02 miliar.
Analis Recapital Securities, Agustini Hamid mengatakan, saat ini prospek KPIG memang tengah di atas angin. Setelah mengakuisisi beberapa aset milik Bakrie, KPIG memiliki prospek yang menarik.
Hal itu pun terlihat dari laporan keuangan KPIG. Per Kuartal I 2014, pendapatan KPIG tercatat sebesar Rp 185,7 miliar, naik hingga 111,98% dari periode yang sama tahun lalu. Laba bersihnya pun melonjak sampai 233,15% menjadi Rp 49,44 miliar. Hal itu akibat dari pendapatan dari hotel dan resor yang melonjak signifikan akibat akuisisi Bali Nirwana.
"Untuk membuat proyek-proyek resor itu, KPIG membutuhkan dana besar, mungkin karena ini investor asing juga tertarik," ujar Agustini. Dia menilai, bisnis KPIG akan makin bersinar lewat proyek resort. Apalagi proyek itu memberikan pendapatan berkelanjutan alias recurring income untuk KPIG. Saham KPIG kemarin ditutup turun 0,4% menjadi Rp 1.250 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News