Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor asing mulai melirik pasar modal Indonesia pasca kekhawatiran mengenai suku bunga The Fed mulai mereda. Hal ini sejalan dengan pengumuman inflasi di Amerika Serikat (AS) yang terus melandai.
Investor asing mulai kembali mencatatkan aksi beli bersih (net buy) meskipun nilainya belum besar.
Dua hari terakhir, asing mencetak net buy Rp 1,08 triliun. Kendati begitu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) nampak sulit menanjak karena masih ada sejumlah ketidakpastian.
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Rio Febrian mengatakan, selama ini, capital outflow investor asing dipicu oleh sentimen geopolitik dan kebijakan moneter global, khususnya bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) pada kuartal III-2023.
Baca Juga: Geser BBRI, Barito Renewables (BREN) Jadi Saham Dengan Market Caps Terbesar Kedua
Memasuki pertengahan November ini, situasi yang lebih kondusif berpotensi mendorong IHSG dan menarik capital inflow. Salah satu faktor penting adalah sinyal dari The Fed soal arah kebijakan yang tak terlalu agresif lagi hingga 2024.
"Hal ini berpotensi memicu investor baik domestik dan asing untuk price in terhadap instrumen investasi berisiko tinggi termasuk saham," kata Rio kepada KONTAN, Kamis (16/11).
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih menambahkan, sentimen eksternal memang mendorong capital inflow ke pasar Indonesia. Katalis penting masih bersumber dari AS yang melaporkan inflasi di tingkat konsumen secara tahunan di level 3,2% pada Oktober 2023. Angka ini lebih rendah dari bulan sebelumnya di posisi 3,7%.
Kondisi ini ikut berimbas pada imbal hasil US Treasury, yang kemudian menyebabkan nilai tukar rupiah kembali menguat.
"Hal ini turut menjadi katalis positif investor asing kembali masuk ke instrumen portofolio domestik, salah satunya pasar ekuitas," terang Ratih.
Equity & Economics Analyst KGI Sekuritas Indonesia, Rovandi mengamini, perkembangan di AS juga memompa capital inflow di emerging market kawasan Asia, termasuk Indonesia.
"Dengan inflasi di AS mulai melemah dan terlihat arus dana masuk kembali ke Asia. Jadi sentimen positif buat IHSG di bulan ini," ujar Rovandi.
Baca Juga: Investor Asing Mulai Masuk Ke Bursa, Saham Blue Chip Ini Diprediksi Jadi Pilihan
Meski tidak signifikan, tapi Rio mencermati bahwa momentum rebalancing Indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) ikut memberikan kontribusi. Hal ini mempertimbangkan sebagian investor asing yang berinvestasi di pasar Indonesia menggunakan jasa manajer investasi.
"Sehingga, adanya rebalancing indeks MSCI relatif mendorong capital inflow ke pasar Indonesia sebagai bentuk rotasi indeks dalam portfolio mereka," kata Rio.
Dalam sepekan terakhir, saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menjadi saham yang paling banyak dibeli asing.