Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Penyeimbangan portofolio ini, kata Aria, dimaksudkan agar bobot emiten tersebut tidak mendominasi portofolio. Hal inilah yang menurutnya membuat saham-saham keuangan dan perbankan seperti BMRI, BBCA, BBNI, dan BBRI mengalami tekanan jual dalam sepekan ini.
Baca Juga: Tekanan berlanjut, analis prediksi IHSG bulan ini bisa sentuh level 5.500
Adapun faktor eksternal yang mendorong aksi jual asing pada IHSG adalah memanasnya kembali perang dagang antara China dan AS. Menurut Analis Panin Sekuritas William Hartanto, aksi jual bersih utamanya terhadap saham blue chips tidak terlepas dari kekhawatiran resesi ekonomi akibat perang dagang antara dua negara besar dunia.
Seperti yang diketahui, memanasnya tensi antara Beijing dengan Washington tidak terlepas dari dukungan AS atas pengunjuk rasa di Hong Kong dengan menandatangani Undang-Undang HAM Hongkong.
“Perang dagang memanas kembali sehingga investor asing mengamankan dana mereka,” terang William kepada Kontan.co.id, Jumat (29/11).
Lantas, apakah pembubaran enam produk reksadana salah satu Manajer investasi (MI) ikut menjadi penyebab aksi penjualan asing pada IHSG?
Baca Juga: Window dressing bisa mendorong IHSG ke 6.150-6.200 di akhir tahun
Menurut Aria, pembubaran reksadana terkait bukanlah penyebab hengkangnya dana asing dari IHSG. “Salah satu MI yang enam reksadananya dibubarkan bukan perusahaan asing, jadi lebih banyak investor domestik,” ujar Aria saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (29/11).