Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Pemerintah akhirnya menetapkan kupon obligasi negara ritel (ORI) seri 011 sebesar 8,5%. Kendati harus bersaing dengan suku bunga deposito tinggi, namun ORI masih menarik sebagai instrumen investasi.
Analis obligasi Sucorinvest Central Gani Ariawan menuturkan, ORI memiliki keunggulan karena dijamin 100% oleh pemerintah. Berbeda dengan simpanan deposito yang hanya dijamin maksimal Rp 2 miliar oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
"LPS juga hanya menjamin deposito yang memberikan suku bunga maksimal sama seperti tingkat bunga LPS, " kata Ariawan, Jakarta, Senin (29/9).
Sekedar informasi, tingkat bunga penjaminan LPS periode 15 September 2014 hingga 14 Januari 2015 pada simpanan berdenominasi rupiah sebesar 7,75%. Sedangkan untuk simpanan valas sebesar 1,5%. Artinya, kupon ORI 011 masih lebih tinggi.
Selain itu, investor bisa mendapatkan keuntungan atau capital gain dari kenaikan harga ORI di pasar sekunder. Ariawan mengatakan potensi kenaikan harga ORI di pasar sekunder masih sangat besar.
Analis obligasi Fakhrul Aufa mengatakan ORI akan menghadapi persaingan dengan produk-produk perbankan seperti deposito. Namun demikian, kupon ORI selalu lebih tinggi dari deposito sehingga bagi investor masih cukup menarik.
"Tantangannya lebih ke pemerintah karena cost of fund akan lebih tinggi," ujar dia.
Kupon ORI tahun ini memang sama seperti ORI 010 yang sebesar 8,5%. Namun, ORI masih lebih kompetitif ketimbang deposito. Sebagai gambaran, ORI hanya dikenakan pajak sebesar 15%. Sedangkan deposito memiliki potongan pajak sebesar 20%.
Dengan demikian, apabila investor berinvestasi sebesar Rp 100 juta di ORI, maka akan memperoleh keuntungan setelah dipotong pajak sebesar Rp 7,22 juta per tahun. Sehingga imbal hasil per bulan yang masuk ke kantong investor bisa sekitar Rp 602.083. Keuntungan tersebut akan dipotong administrasi dan fee untuk broker.
Kupon ORI dari tahun ke tahun:
Seri | Tahun | Kupon |
ORI 001 | 2006 | 12,05% |
ORI 002 | 2007 | 9,28% |
ORI 003 | 2007 | 9,4% |
ORI 004 | 2008 | 9,5% |
ORI 005 | 2008 | 11,45% |
ORI 006 | 2009 | 9,35% |
ORI 007 | 2010 | 7,95% |
ORI 008 | 2011 | 7,3% |
ORI 009 | 2012 | 6,25% |
ORI 010 | 2013 | 8,5% |
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News