Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Investasi emas digital semakin digandrungi oleh masyarakat Indonesia. Dengan tren digitalisasi dan praktis, emas digital lebih disukai dibandingkan investasi emas fisik.
Brand Manager LAKUEMAS Esther Napitupulu mengatakan bahwa investasi emas digital semakin diminati oleh masyarakat Indonesia. Minat investor yang terus meningkat dapat terlihat dari nilai transaksi emas digital yang melonjak signifikan.
Baca Juga: Emas Digital Kian Diminati, Simak Tips Mulai Investasi Logam Mulia Ini
Esther memaparkan, nilai transaksi emas digital kurang lebih 3 ton di tahun 2023, berdasarkan data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Transaksi emas digital kemudian meningkat hampir 1.000% menjadi 3.000 ton di tahun 2024.
‘’Jadi memang bisa dilihat bahwa emas digital itu sudah mulai diterima di masyarakat Indonesia,’’ ungkap Esther dalam Media Gathering The Palace National Jeweler dan Lakuemas di Jakarta, Senin (10/3).
Menurut Esther, lonjakan transaksi emas digital saat ini utamanya karena dinilai praktis. Berbeda dengan investasi emas fisik, investasi emas digital sesuai dengan pengertiannya dapat mudah dilakukan secara digital atau online.
Investasi emas digital juga tidak perlu memikirkan biaya penyimpanan karena sudah langsung disimpan di aplikasi. Seperti diketahui, jika berinvestasi emas fisik memerlukan biaya penyimpanan yang berupa biaya sewa di brankas Bank. Sementara, kalau investor ingin menyimpan emas fisik secara pribadi justru repot dan tidak aman.
Baca Juga: Gadai Emas di Pegadaian Bisa Dapat Goldback lewat Aplikasi Pegadaian Digital
Faktor lainnya yang mendukung naiknya transaksi emas digital yakni karena emas digital memiliki fleksibilitas tinggi yang bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja secara online. Sedangkan, jual beli emas fisik perlu menghubungi Pedagang Emas terlebih dahulu.
Esther menambahkan, keuntungan lain berinvestasi emas digital dibandingkan emas fisik yakni selisih (spread) antara harga jual-beli yang lebih rendah. Dengan selisih yang lebih kecil, maka keuntungan investasi emas semakin besar.
Dia menjelaskan, investasi emas fisik memiliki spread harga jual dan harga beli sekitar 6% - 12%. Ini artinya investor harus menyimpan emas fisik lebih lama untuk mendapatkan kembali keuntungan.
Seperti diketahui, Antam menetapkan dua macam harga emas batangan produksinya yaitu harga emas dan harga beli kembali (buyback). Misalnya dengan harga beli emas sebesar Rp 1,7 juta per gram dan harga buyback sebesar Rp 1,5 juta, maka investor tidak bisa menjualnya dalam waktu dekat karena bakal rugi Rp 200 ribu.
Baca Juga: Perdagangan Emas Digital Catat Pertumbuhan Transaksi 1.181% Sejak Awal Tahun
Sementara itu, Esther menyebutkan, emas digital memiliki spread harga sekitar 1.5% - 2.5%. Selisih atau spread lebih kecil juga memberikan keleluasaan bagi investo/trader untuk lebih aktif melakukan jual beli.
‘’Jadi menurut saya ini adalah beberapa alasan kenapa emas digital itu sekarang lagi mulai banyak diminati. Kita merasa bahwa sekarang sudah waktunya semua serba digital,’’ tutur Esther.
Esther menambahkan, investasi emas digital tentunya dapat diubah menjadi emas fisik, jika suatu waktu butuh. Oleh karena itu, investasi emas digital sesuai dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Director of External Affairs Pluang, Gusti Kahari mengonfirmasi bahwa tren investasi emas digital terus meningkat di Indonesia. Emas masih menjadi instrumen investasi pilihan sejak dulu yang tak lekang oleh waktu.
Baca Juga: Investasi Emas Digital Naik, LakuEmas Gencar Melakukan Edukasi
‘’Tentunya dengan kenaikan harga emas sekarang semakin meningkatkan lagi jumlah transaksi dan gairah orang-orang berinvestasi emas,’’ ujar Gusti saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (10/3).
Gusti menilai, berbagai faktor memengaruhi investasi emas terus menjadi pilihan terutama karena harga emas relatif stabil yang menjadikannya sebagai investasi aman. Harga emas juga cenderung naik dari tahun ke tahun.
Sebagai contoh, tahun ini harga emas Antam telah mencetak harga tertinggi sepanjang masa di Rp 1.709.000 per gram dengan buyback sebesar Rp 1.558.000 per gram. Harga emas Antam naik dari posisi 31 Desember 2024, pada Rp 1.515.000 per gram dengan harga buyback sebesar Rp 1.365 per gram.
‘’Memang kalau dari trennya sejak awal kami menawarkan layanan investasi emas dari awal 2019, kenaikan harga emas itu memang memengaruhi orang, pengguna-pengguna kami yang berinvestasi emas,’’ imbuh Gusti.
Selain itu, Gusti memandang kehadiran Bullion Bank atau Bank emas dapat semakin mendorong spirit investasi emas di Indonesia. Bank emas diharapkan juga meningkatkan pemahaman dan literasi masyarakat yang pada akhirnya bisa mendorong transaksi jual beli emas.
Adapun berdasarkan data Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) atau Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI), saat ini terdapat lima (5) Pedagang Fisik Emas Digital resmi yang terdaftar di ICDX.
Nama-nama Pedagang Emas Digital di Indonesia meliputi PT Indonesia Logam Pratama (Treasury), PT Laku Emas Indonesia (Lakuemas), PT Indogold Makmur Sejahtera (Indogold), PT Syariah Koin Indonesia (Shariacoin), dan PT Aneka Tambang Tbk (Antam).
Selanjutnya: Ramai-ramai Pemilik Mobil Tesla di AS dan Eropa Ganti Logo ke Audi, Mazda, atau Honda
Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (11/3): Cerah hingga Hujan Berawan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News