Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Yudho Winarto
Director of External Affairs Pluang, Gusti Kahari mengonfirmasi bahwa tren investasi emas digital terus meningkat di Indonesia. Emas masih menjadi instrumen investasi pilihan sejak dulu yang tak lekang oleh waktu.
Baca Juga: Investasi Emas Digital Naik, LakuEmas Gencar Melakukan Edukasi
‘’Tentunya dengan kenaikan harga emas sekarang semakin meningkatkan lagi jumlah transaksi dan gairah orang-orang berinvestasi emas,’’ ujar Gusti saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (10/3).
Gusti menilai, berbagai faktor memengaruhi investasi emas terus menjadi pilihan terutama karena harga emas relatif stabil yang menjadikannya sebagai investasi aman. Harga emas juga cenderung naik dari tahun ke tahun.
Sebagai contoh, tahun ini harga emas Antam telah mencetak harga tertinggi sepanjang masa di Rp 1.709.000 per gram dengan buyback sebesar Rp 1.558.000 per gram. Harga emas Antam naik dari posisi 31 Desember 2024, pada Rp 1.515.000 per gram dengan harga buyback sebesar Rp 1.365 per gram.
‘’Memang kalau dari trennya sejak awal kami menawarkan layanan investasi emas dari awal 2019, kenaikan harga emas itu memang memengaruhi orang, pengguna-pengguna kami yang berinvestasi emas,’’ imbuh Gusti.
Selain itu, Gusti memandang kehadiran Bullion Bank atau Bank emas dapat semakin mendorong spirit investasi emas di Indonesia. Bank emas diharapkan juga meningkatkan pemahaman dan literasi masyarakat yang pada akhirnya bisa mendorong transaksi jual beli emas.
Adapun saat ini terdapat tujuh (7) Pedagang Fisik Emas Digital yang resmi berizin dari Bappebti.
Nama-nama tersebut adalah PT Antam Tbk (Brankas), PT Quantum Metal Indonesia (Qm Gold), PT Syariah Koin Indonesia (Shariacoin), PT Indogold Makmur Sejahtera (Indogold), PT Indonesia Logam Pratama (Treasury), PT Laku Emas Indonesia (Lakuemas), Pt. Pluang Emas Sejahtera (PluangEmas).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News