Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten teknologi, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) masih optimistis bisa mencetak keuntungan di sisa tahun 2023. Ini sejalan dengan pertumbuhan kinerja operasional yang semakin kuat.
Bukalapak membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 3,33 triliun per 30 September 2023. Pendapatan ini tumbuh 28,94% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 2,58 triliun.
Rinciannya, pendapatan dari segmen marketplace berkontribusi sebesar Rp 1,73 triliun. Jika dibandingkan tahun sebelumnya, nilai tersebut melesat 67,37% dari Rp 1,03 triliun.
Baca Juga: Harga Saham GOTO & BUKA Kompak Melemah di Perdagangan Bursa Jumat (27/10)
Segmen online to offline Bukalapak menyumbang sebesar Rp 1,59 triliun atau naik 10,26% YoY. Terakhir pendapatan dari segmen pengadaan mencapai Rp 11,09 miliar.
President Bukalapak Teddy Oetomo menuturkan dengan capaian di sembilan bulan pertama 2023, pihaknya akan terus mencapai kinerja yang baik di sisa tahun ini.
Sekadar mengingatkan, Bukalapak mengincar pertumbuhan sebesar Rp 4,75 triliun pada 2023. Dengan capaian per September 2023, BUKA telah mengantongi 70,29% dari target.
"Setelah mencapai hasil yang baik di sembilan bulan pertama di 2023, kami sangat fokus untuk terus mencapai kinerja yang baik di sisa tahun ini," jelas Teddy akhir pekan lalu.
Baca Juga: Harga Saham GOTO & BUKA Kompak Melemah di Perdagangan Bursa Jumat (20/10)
Teddy mengatakan Bukalapak akan terus menjaga pertumbuhan pendapatan dan perbaikan profitabilitas di seluruh segmen serta menjaga neraca bersih.
"Kami tetap mengacu pada proyeksinya untuk mencapai keuntungan pada akhir tahun dengan basis EBITDA yang disesuaikan," katanya.
Pada kuartal III-2023, Bukalapak membukukan EBITDA yang disesuaikan sebesar minus Rp 95 miliar. Angka ini lebih baik 71% secara tahunan dari minus Rp 327 miliar.
Pada periode Juli–September 2023 margin kontribusi BUKA mencapai Rp 182 miliar. Kemudian kas, setara kas dan investasi lancar BUKA mencapai Rp 19,7 triliun per 30 September 2023.
"Kami berhasil mencetak EBITDA yang disesuaikan sangat kuat di kuartal kedua dan diikuti oleh perbaikan secara kuartalan. Kami akan terus berfokus di kuartal keempat," ujar Teddy.
Baca Juga: Punya Dana Kas Jumbo, Bukalapak (BUKA) Lirik Peluang Investasi dan Akuisisi
Namun BUKA mencatatkan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 776,22 miliar atau berbalik dari laba bersih Rp 3,62 triliun.
Hal ini disebabkan oleh nilai investasi Bukalapak yang belum dan sudah terealisasi pada periode Januari–September 2023 merugi Rp 707,17 miliar dari untung Rp 5,13 triliun.
Niko Margaronis, Research Analyst BRI Danareksa Sekuritas mengatakan kenaikan TPV BUKA dapat mendorong peningkatan tambahan pada margin kontribusi atau EBITDA yang disesuaikan.
Adapun Total Payment Volume (TPV) Bukalapak pada kuartal III-2023 mencapai Rp 41,06 triliun. Mayoritas atau sekitar 73% dari TPV Bukalapak berasal dari luar wilayah Tier 1 di Indonesia.
"Ini akan memungkinkan BUKA untuk tetap berada pada jalur untuk mencapai breakeven EBITDA menjelang akhir tahun atau sepanjang 2023," jelas Niko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News