Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten teknologi, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) berupaya untuk mencapai pertumbuhan agar bisa mencetak keuntungan hingga akhir 2023 dengan basis adjusted EBITDA.
Menilik laporan keuangan per 30 Juni 2023, Bukalapak membukukan pendapatan sebesar Rp 2,18 triliun. Raihan tersebut tumbuh 28,97% secara tahunan atau year on year (YoY) dari Rp 1,69 triliun di akhir Juni 2022.
Segmen marketplace berkontribusi Rp 1,13 triliun. Kemudian, segmen O2O menyumbang Rp 1,03 triliun. Segmen pengadaan membukukan pendapatan Rp 10,17 miliar.
AVP of Media and Communications Bukalapak Fairuza Ahmad Iqbal menyebut capaian top line BUKA di semester I-2023 dapat menunjukkan pertumbuhan bisnis yang positif.
Baca Juga: Punya Kas Melimpah dan Strategi Ekspansi, Begini Rekomendasi Saham Bukalapak (BUKA)
Memang lini bisnis Marketplace dan Mitra Bukalapak masih traffic generator utama dalam ekosistem bisnis BUKA. Di samping itu, Bukalapak juga mengembangkan specialty platform.
"Pengembangan specialty platform ini akan menjadi nilai tambah bagi ekosistem Bukalapak yang dapat menunjang pendapatan perusahaan," kata Fairuz kepada Kontan.co.id, kemarin.
Asal tahu saja, BUKA menargetkan bisa mengantongi pendapatan sebesar Rp 4,75 triliun. Artinya pada paruh pertama ini, Bukalapak sudah mengamankan dari 45,89% target dicanangkan.
Baca Juga: Bukalapak.com Tbk (BUKA) Perlu Menggaet Pasar Lebih Besar
President Bukalapak Teddy Oetomo mengatakan pihaknya puas akan hasil kinerja di semester pertama ini karena BUKA masih dapat mempertahankan pertumbuhan pendapatan yang kuat.
"Oleh karena itu, kami tetap yakin untuk tetap mengacu pada proyeksi kami dalam mencapai keuntungan pada akhir tahun dengan basis adjusted EBITDA,” ucap Teddy.
Pada kuartal II-2023, adjusted EBITDA Bukalapak mencapai minus Rp 125 miliar. Capaian tersebut lebih baik 30% daripada target yang dipasang oleh BUKA dalam rentang minus Rp 175 miliar sampai minus Rp 150 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News