kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.919   11,00   0,07%
  • IDX 7.199   58,00   0,81%
  • KOMPAS100 1.106   10,86   0,99%
  • LQ45 878   11,76   1,36%
  • ISSI 220   0,63   0,29%
  • IDX30 449   6,24   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,54   1,04%
  • IDX80 127   1,40   1,11%
  • IDXV30 134   0,16   0,12%
  • IDXQ30 149   1,66   1,12%

Kejar Untung, Intip Strategi Investasi Bukalapak (BUKA)


Jumat, 13 Oktober 2023 / 17:13 WIB
Kejar Untung, Intip Strategi Investasi Bukalapak (BUKA)
ILUSTRASI. Bukalapak.com (BUKA) terus memperkuat bisnis inti alias core business, sambil mencari peluang investasi untuk kerja kinerja moncer


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten teknologi PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) akan terus memperkuat bisnis inti alias core business, sambil mencari peluang investasi dan akuisisi yang potensial di masa mendatang.

Head of Investor Relations Bukalapak Carl Reading mengatakan, dalam melakukan investasi, BUKA tidak pernah melakukan ekspansi berlebihan di bidang non inti.

Dia mengatakan Bukalapak tidak berusaha untuk menjual sebagian dari portofolio yang dimiliki. Carl menyebut semua investasi saat ini adalah inti bisnis BUKA di masa mendatang.

"Kami selalu ingin berinvestasi di suatu bisnis, tapi harus sesuai dengan strategi jangka panjang dan bisa mengakselerasi produk Bukalapak," kata dia dalam paparan publik virtual, Jumat (13/10).

Di sisi lain, Bukalapak tercatat memiliki kas setara kas dan investasi lancar sebesar Rp 19,8 triliun per 30 Juni 2023. Dengan cadangan itu, Bukalapak merasa percaya diri.

Baca Juga: TikTok Shop Tutup, Emiten E-Commerce Bakal Sumringah

Carl menjelaskan dana tersebut diinvestasikan di dalam produk yang aman, termasuk obligasi pemerintah dan pasar uang sehingga BUKA akan memperoleh pendapatan bunga.

Tak hanya itu, BUKA juga masih memiliki dana hasil penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO) sebesar Rp 9,23 triliun per Juni 2023.

Sampai dengan 30 Juni 2023, entitas Grup Emtek ini telah menyerap dana IPO sebesar Rp 12,08 triliun. Sisanya disimpan oleh Bukalapak ke berbagai instrumen keuangan.

Rinciannya, jumlah uang Bukalapak yang mengendap di deposito mencapai Rp 6,43 triliun. Dana IPO BUKA juga tersimpan di giro mencapai Rp 575,95 miliar.

Kemudian dana yang ada surat utang alias obligasi mencapai Rp 1,85 triliun. Terakhir, di reksadana Bukalapak menempatkan dana sebesar Rp 375 miliar.

Carl mengatakan BUKA ingin secepat mungkin untuk menggunakan dana tersebut. Namun pihaknya masih terus melakukan penyesuaian strategi agar tidak terpakai untuk akuisisi yang tidak berguna.

 

"Target akuisisi ada, tapi semuanya mengarah pada skala yang lebih kecil. Jadi kalau ada satu akuisisi jumlahnya tidak lebih dari 10% atas saldo kas kami," jelasnya.

Dia memastikan akuisisi akan dilakukan sedikit demi sedikit, sambil memperhatikan strategi jangka panjang Bukalapak. Carl juga masih optimistis BUKA bisa mencetak keuntungan pada kuartal IV-2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×