Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) masih memiliki kas besar sehingga tengah mencari peluang investasi dan akuisisi potensial, sembari terus memperkuat bisnis inti emiten tersebut.
Head of Investor Relations Bukalapak, Carl Reading, mengatakan, pihaknya selalu ingin berinvestasi di suatu bisnis, tapi harus sesuai dengan strategi jangka panjang dan bisa mengakselerasi produk Bukalapak.
Ia menekankan bahwa strategi investasi ini dilakukan Bukalapak dengan hati-hati. Manajemen BUKA optimistis mencetak keuntungan EBITDA pada kuartal IV-2023.
Saat ini, Bukalapak masih memiliki kas internal yang lumayan tebal. Total kas setara kas dan investasi lancar BUKA per 30 Juni 2023 mencapai Rp 19,8 triliun.
Baca Juga: IHSG Naik di Hari Kelima, Sektor Infrastruktur Melesat pada Kamis (12/10) Pagi
Carl menjelaskan, dana tersebut diinvestasikan di dalam produk yang aman, termasuk di obligasi pemerintah dan instrumen pasar uang. Sehingga BUKA akan memperoleh pendapatan bunga.
Sebagian dana kas ini berasal dari initial public offering (IPO) sebesar Rp 9,23 triliun yang belum digunakan. Hingga tengah tahun 2023, BUKA telah menyerap dana IPO sebesar Rp 12,08 triliun.
Sementara sisa dana IPO disimpan di berbagai instrumen keuangan. Rinciannya, di deposito sebesar Rp 6,43 triliun. Dana IPO BUKA juga tersimpan di giro mencapai Rp 575,95 miliar.
Kemudian dana yang ada surat utang atau obligasi mencapai Rp 1,85 triliun. BUKA juga menempatkan sebagian dana tersebut di reksadana. Nilainya Rp 375 miliar. Carl mengatakan, BUKA ingin secepat mungkin untuk menggunakan sisa dana IPO itu.
Baca Juga: Begini Proyeksi dan Rekomendasi Saham Emiten E-Commerce Jelang Akhir Tahun
"Target akuisisi ada, tapi semuanya mengarah pada skala yang lebih kecil. Jadi kalau ada satu akuisisi jumlahnya tidak lebih dari 10% atas saldo kas kami," jelasnya.
Dia memastikan akuisisi akan dilakukan sedikit demi sedikit, sambil memperhatikan strategi jangka panjang perusahaan. Salah satu investasi BUKA adalah di Allo Bank dengan kepemilikan 11,49%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News