Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten teknologi, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) optimistis kinerja keuangan, masih bakal melaju di sisa tahun ini. Terlebih target adjusted EBITDA positif di akhir 2023.
Merujuk laporan keuangan per 30 Juni 2023, BUKA memperoleh pendapatan sebesar Rp 2,18 triliun. Ini tumbuh 28,97% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 1,69 triliun per 30 Juni 2022.
BUKA menargetkan bisa mengantongi pendapatan sebesar Rp 4,75 triliun. Artinya pada paruh pertama ini, Bukalapak sudah mengamankan dari 45,89% target dicanangkan.
Baca Juga: Investasi Boncos, Bukalapak (BUKA) Kembali Mencatat Rugi di Semester I-2023
President Bukalapak Teddy Oetomo mengatakan pihaknya puas akan hasil kinerja di semester pertama ini karena BUKA masih dapat mempertahankan pertumbuhan pendapatan yang kuat.
"Oleh karena itu, kami tetap yakin untuk tetap mengacu pada proyeksi kami dalam mencapai keuntungan pada akhir tahun dengan basis adjusted EBITDA,” ujar dia dalam keterangannya, Senin (31/7).
Rinciannya, lini marketplace menyumbang sebesar Rp 1,13 triliun atau tumbuh 75,46% secara tahunan. Segmen ini berkontribusi sebesar 52,14% dari seluruh pendapatan BUKA.
Baca Juga: Emiten Teknologi Diprediksi Masih Bisa Bertumbuh pada Paruh Kedua Tahun Ini
Kemudian lini online-to-offline (O2O) Bukalapak berkontribusi sebanyak 47,38% dari seluruh pendapatan atau sebesar Rp 1,03 triliun. Nilai itu tumbuh 6,62% YoY.
Terakhir segmen pengadaan menyumbang Rp 10,17 miliar dari seluruh pendapatan bersih BUKA atau setara dengan 0,46%. Lini ini turun 86,16% YoY dari Rp 73,57 miliar.
Teddy menyebut prospek bisnis BUKA di sisa tahun ini masih bagus siring dengan kontribusi bisnis marketplace dan O2O yang terus bertumbuh.
"Kami semakin yakin untuk bisa meraih keuntungan pada kuartal keempat 2023 setelah mencatatkan peningkatan adjusted EBITDA selama enam kuartal beruntun," imbuhnya.
Baca Juga: Simak Prospek Kinerja dan Rekomendasi Saham Bukalapak (BUKA) Tahun Ini
Kendati begitu, Bukalapak menutup semester I-2023 dengan rugi bersih sebesar Rp 389,27 miliar. Nilai itu berbalik dari mencetak laba bersih senilai Rp 8,59 triliun di Semester I-2022.
Ini disebabkan oleh nilai investasi Bukalapak yang belum dan sudah terealisasi berbalik rugi Rp 120,82 miliar. Padahal tahun sebelumnya, BUKA masih untung Rp 9,79 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News