kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Intip Prospek dan Target Harga Sejumlah Komoditas pada 2025


Kamis, 05 Desember 2024 / 21:35 WIB
Intip Prospek dan Target Harga Sejumlah Komoditas pada 2025
ILUSTRASI. Kebijakan tarif Presiden ke-47 Amerika Serikat (AS), Donald Trump diperkirakan akan mempengaruhi prospek harga komoditas di 2025. REUTERS/Alexander Manzyuk


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebijakan tarif Presiden ke-47 Amerika Serikat (AS), Donald Trump diperkirakan akan mempengaruhi prospek harga komoditas di 2025.

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo menyebutkan, meski ada kekhawatiran yang timbul akibat kebijakan tarif Trump, masih ada beberapa komoditas yang diperkirakan akan menarik di tahun 2025.

"Seperti emas yang tetap menjadi aset safe haven, terutama selama masa ketidakpastian ekonomi dan ketegangan geopolitik. Emas diharapkan berkinerja baik karena investor mencari stabilitas," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (5/12).

Baca Juga: Prospek Komoditas: Emas Diprediksi Masih Jadi Primadona di 2025

Dia memperkirakan harga emas akan berada di US$ 2.600 - US$ 2.700 per ons troi. Cenderung mini lantaran mengalami normalisasi dari peningkatan signifikan yang terjadi di tahun ini.

Selain itu, meski terjadi fluktuasi, minyak tetap akan menjadi sumber energi penting. Dus, permintaannya diproyeksikan akan tetap kuat didorong oleh aktivitas ekonomi global, kendati saat ini harganya relatif lemah.

Adapun penggerak harga minyak akan berasal dari faktor geopolitik dan keputusan OPEC+. Sutopo memproyeksikan harganya dikisaran US$ 70 - US$ 73 per barel.

Kemudian, dengan peralihan yang sedang berlangsung ke kendaraan listrik (EV) dan energi terbarukan, permintaan lithium diperkirakan akan meningkat secara signifikan. Lalu, tembaga dinilai penting untuk berbagai industri, termasuk konstruksi dan elektronik.

"Dorongan untuk energi hijau dan pembangunan infrastruktur kemungkinan akan meningkatkan permintaannya," katanya.

Adapun target harga lithium dan tembaga di 2025, masing-masing sebesar US$ 15.000 per ton dan US$ 9.000 per ton.

Baca Juga: Investasi Emas Masih Menjanjikan Cuan di Tahun Depan

Selanjutnya, gas alam dipandang sebagai sumber energi transisi yang menjembatani kesenjangan antara bahan bakar fosil dan energi terbarukan. "Permintaannya diperkirakan akan tetap kuat dan stabil, target harga di US$ 3,50 MMBtu," sebutnya.

Namun Sutopo tetap menegaskan bahwa ketidakpastian tetap ada. Karenanya, investor disarankan melakukan diversifikasi di berbagai komoditas untuk mengurangi risiko. Menurutnya, investor bisa fokus pada tren jangka panjang seperti energi terbarukan dan pembangunan infrastruktur.

"Tetap terinformasi tentang peristiwa geopolitik yang dapat memengaruhi harga komoditas dan pantau kebijakan dan peraturan pemerintah yang dapat memengaruhi pasar komoditas," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×