Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Tahun 2024 adalah tahun politik karena ada pemilu serentak. tahun politik butuh strategi berbeda dalam hal investasi.
Lalu produk investasi apa yang bisa menjadi pilihan pada tahun 2024?
Produk reksadana saham dipandang akan menjadi kelas aset favorit pada tahun 2024. Sentimen pertumbuhan ekonomi domestik akan menjadi pendorong untuk aset-aset berbasis saham.
Direktur Batavia Prosperindo Asset Manajemen (BPAM) Eri Kusnadi mengatakan, kinerja kelas aset reksadana utamanya akan dipengaruhi oleh fundamental perekonomian dan pergerakan indikator makro ekonomi pada saat periode tersebut. Namun, tren ke depannya lebih condong mengarah pada aset saham termasuk di industri reksadana.
Secara historis, Eri mencermati bahwa tahun politik turut memberikan sedikit tambahan sentimen positif untuk pasar saham. Harapan baru ataupun ekspektasi baru yang muncul saat pemilu biasanya akan mendorong perekonomian.
Dalam bentuk lainnya, pesta demokrasi lima tahunan ini terbukti cenderung meningkatkan konsumsi masyarakat menjadi lebih bergairah.
“Kinerja reksadana saham biasanya lebih kuat pada saat ekonomi berkembang dan laba perusahaan tumbuh kuat,” jelas Eri kepada Kontan.co.id, Senin (4/12).
Sementara itu, Eri menilai, aset obligasi sedikit lebih siklikal dan akan lebih kuat pada saat kondisi suku bunga memuncak lalu menurun. Ini artinya momentum kenaikan aset pendapatan tetap masih bisa dimanfaatkan setidaknya sampai suku bunga belum diturunkan.
“Masih ada last one ride sebelum suku bunga benar-benar turun di tahun depan,” tutur Eri.
Menurut Eri, produk reksadana pendapatan tetap ataupun reksadana pasar uang masih cukup menarik untuk dikoleksi. Namun perlu dipahami sifat dari kelas aset obligasi dan pasar uang yang pergerakannya memiliki batas tertentu dan utamanya dipengaruhi oleh pergerakan suku bunga.
Dengan demikian, pergerakan produk-produk reksadana campuran juga memiliki prospek pengembalian yang positif. Pergerakan akan cukup tertopang oleh pergerakan berbagai kelas aset yang cukup kondusif sejauh ini seperti saham, obligasi ataupun pasar uang.
Berdasarkan data Infovesta, produk-produk reksadana pendapatan tetap yang tercermin dari Infovesta 90 Fixed Income Fund Index mencatatkan return tertinggi sebesar 1,33% MoM di bulan November 2023.
Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan return indeks reksadana campuran sebesar 0,84% MoM, Indeks reksadana saham 0,44%MoM, serta indeks reksadana pasar uang sebesar 0,36%.
Capaian positif tersebut mengkokohkan reksadana pendapatan tetap memimpin return tertinggi di sepanjang tahun ini sebesar 4.02%ytd.
Sementara itu, kumpulan produk reksadana pasar uang yang tercermin dari Infovesta 90 Money Market Fund Index catatkan return sebesar 3.08% ytd. Indeks reksadana campuran hanya mencetak sedikit pertumbuhan sebesar 0.41% ytd, sedangkan indeks reksadana saham justru terkoreksi -4.12%ytd.
Eri mengungkapkan, Batavia Prosperindo AM turut mendapatkan katalis positif dari pergerakan pasar yang tercermin dari pertumbuhan return semua kelas aset reksadana.
Hal itu karena perkembangan global yang membaik salah satunya dipicu sikap dovish The Fed yang menahan suku bunga acuan di pertemuan FOMC pada 1 November 2023 lalu.
“Kalau reksadana kami, kelas aset saham membukukan kinerja yang baik dan kompetitif. Bahkan lebih tinggi dibandingkan pasar uang dan pendapatan tetap,” ujar Eri.
Eri menyebutkan, tentunya performa produk reksadana saham akan terangkat apabila saham-saham pilihan Manajer Investasi (MI) naik. Selain itu, apabila pasar saham secara keseluruhan naik, maka kecenderungan reksadana saham juga mengikuti kenaikan.
Kecuali jika saham-saham yang naik di IHSG adalah saham-saham yang tidak dipegang atau tidak masuk dalam seleksi MI ke dalam portofolio reksadana. Maka biasanya terjadi deviasi pergerakan antara reksadana saham dan IHSG.
Mengutip data Infovesta, produk reksadana saham unggulan dari Batavia Prosperindo AM yaitu Batavia Disruptive Equity terpantau mencetak pertumbuhan return sebesar 4.45%MoM di bulan November 2023. Performa positif sejalan dengan pergerakan IHSG yang naik sekitar 4.87% MoM di bulan lalu.
Eri berujar, pemilihan saham dalam produk reksadana akan bergantung pada profil risiko, serta pengalaman dan pengetahuan dari masing-masing investor.
Pada umumnya, investor saham disarankan untuk mengakumulasi reksadana saham yang berisikan saham berkapitalisasi besar (big caps) terlebih dahulu, sebelum mengkoleksi reksadana saham yang lebih spesifik.
Itulah rekomendasi investasi untuk tahun 2024 mendatang. Ingat, segala risiko investasi atas rekomendasi di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News