Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah seiring dengan aksi ambil untung oleh investor domestik, Rabu (3/8). IHSG ditutup turun 25,37 poin atau 0,47 % menjadi 5.347,94. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak melemah 7,16 poin (0,77 %) menjadi 919,74.
"Aksi jual investor domestik terlihat sementara investor asing masih melakukan aksi beli," kata analis Reliance Securities Lanjar Nafi dikutip dari Antara.
Berdasarkan data BEI tercatat, investor asing membukukan beli bersih atau "foreign net buy" sebesar Rp361,52 miliar pada awal pekan ini.
Kendati demikian, menurut dia, koreksi indeks BEI hari ini dinilai cukup wajar dikarenakan IHSG telah mengalami penguatan cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir seiring dengan sentimen amnesti pajak dan perombakan susunan kabinet kerja serta terjaganya inflasi.
Analis Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya menambahkan bahwa kondisi bursa saham di kawasan Asia yang mayoritas mengalami tekanan turut mempengaruhi laju IHSG, ditambah harga komoditas minyak mentah dunia yang masih berada di level rendah.
Namun, lanjut dia, kondisi perekonomian nasional yang cukup stabil serta aliran dana asing yang masih mengalir masuk ke pasar saham domestik menahan tekanan indeks BEI lebih dalam pada Rabu ini.
Ia mengharapkan bahwa data produk domestik bruto (PDB) kuartal II 2016 yang akan dirilis menunjukkan kenaikan sehingga dapat mendorong kembali pelaku pasar untuk melakukan aksi beli.
Sementara itu tercatat, frekuensi perdagangan saham di BEI mencapai 316.251 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 7,91 miliar lembar saham senilai Rp8,84 triliun. Terdapat 146 saham naik, 173 saham turun, dan 90 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng turun 390,02 poin (1,76 %) menjadi 21.739,12, indeks Nikkei turun 308,34 poin (1,88 %) ke level 16.083,11, dan Straits Times melemah 29,09 poin (1,02 %) ke posisi 2.827,58.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News