Reporter: Juwita Aldiani | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Meski sempat melemah di awal perdagangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil kembali ditutup di zona hijau pada perdagangan Selasa (2/8) naik 11,74 poin atau 0,22% ke level 5.373,32.
Indeks berhasil menguat di tengah pelemahan mayoritas bursa utama Asia pasca penurunan suku bunga acuan oleh Reserve Bank of Australia (RBA) sebesar 25 bps ke level terendah 1,5 %.
Milka Mutiara analis Phillip Securities mengatakan sentimen positif datang dari harga minyak yang kembali menguat ke level US$ 40.43 per barel setelah menyentuh level terendahnya sejak April di bawah level US$ 40 per barel.
Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri mengatakan IHSG hari ini bergerak naik tetapi terbatas. Pergerakan tersebut disebabkan oleh aksi beli asing yang mencapai Rp 2,9 triliun. “Juga laju inflasi pada bulan Juli kemarin yang mencapai 6,9% menjadi sentimen pada IHSG kemarin," kata Hans kepada KONTAN.
Hans menambahkan pasar juga tengah menanti hasil pertumbuhan ekonomi di semester dua nanti yang diharapkan bisa mencapai 5,2%. Sementara di kuartal II, pertumbuhan ekonomi diharapkan bisa mencapai 4,9%.
Tasrul analis KDB Daewoo Securities mengatakan hasil optimalisasi indikator Money Flow Index (MFI) sudah berada di support trend line dengan kecenderungan menguat dan indikator Relative Strength Index (RSI) masih cenderung naik dengan volume transaksi tembus rata-rata. "Sehingga diperkirakan potensi kenaikan lebih lanjut masih terlihat di IHSG besok," kata Tasrul kepada KONTAN.