Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harag Saham Gabungan (IHSG) masih melanjutkan penguatannya di awal pekan, Senin (2/8). Mengacu data RTI, indeks berakhir naik 0,21% atau 11,747 poin ke level 5.373,32.
Volume perdagangan hari ini mencapai 7,55 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 10,75 triliun. Ada 165 saham bergerak naik, 172 saham bergerak turun, dan 82 saham stagnan.
Aliran dana asing masih membludak ke pasar domestik. Perdagangan hari ini tercatat aksi beli asing mencapai Rp 2,9 triliun. Di pasar reguler, beli asing mencapai Rp 791,7 miliar.
"Aksi ambil untung mempengaruhi laju IHSG pada hari ini (2/8), kondisi bursa saham global yang berada di area negatif membuat sebagian pelaku pasar mengambil posisi lepas saham," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities, Nico Omer Jonckheere dikutip dari Antara.
Kendati demikian, lanjut dia, data inflasi pada bulan Juli 2016 yang mencapai 0,69 % mencerminkan permintaan masyarakat masih bergairah. Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2016 juga diekspektasikan naik turut dapat menjadi katalis positif bagi pergerakan IHSG.
Nico Omer menilai sentimen dari dalam negeri yang kondusif menjadi salah satu faktor yang menopang. IHSG Analis Mandiri Sekuritas Hadiyansyah menambahkan bahwa secara teknikal, kondisi pasar saham di dalam negeri sedang berada dalam fase tren penguatan.
Investor dapat menambah proporsi pada ekuitas. "Jika koreksi terjadi, itu dapat dijadikan sebagai 'entry point'," katanya.
Reli terhenti
Pertama kali dalam tujuh hari, Selasa (2/8) bursa saham Asia jatuh menyusul memerahnya pasar saham Jepang menjelang pemerintah merilis rincian paket stimulus. Sementara, saham-saham berbasis energi tertekan pasca minyak memasuki bear market.
Mengutip Bloomberg, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,7 % ke level 136,47 pada pukul 16:00 sore waktu Singapura setelah menorehkan penutupan tertinggi 11-bulan pada hari Senin.
Saham energi dan kebutuhan konsumen memimpin penurunan kerugian seiring merosotnya harga minyak mentah ke bawah $ 40 per barel pada hari Senin untuk pertama kalinya sejak April.
Saham Asia memperpanjang reli pada bulan Juli, mencatatkan bulan terbaik sejak Maret, pada prospek stimulus lebih di global. Indeks regional mengabaikan dampak dari keputusan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa dan naik sekitar 3 % untuk tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News