kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini pendorong kenaikan pendapatan dan laba bersih Indocement (INTP) di semester I


Minggu, 01 Agustus 2021 / 22:06 WIB
Ini pendorong kenaikan pendapatan dan laba bersih Indocement (INTP) di semester I
ILUSTRASI. Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat semen di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Jumat (25/10/2019).


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) berhasil mencetak kinerja apik sepanjang semester pertama 2021.  Mengutip laporan keuangan yang dipublikasikan Jumat (30/7), INTP membukukan laba bersih senilai Rp 586,57 miliar, naik 20,54% dari laba bersih di periode semester pertama 2020 yang hanya Rp 470,03 miliar.

Kenaikan laba bersih dibarengi dengan kenaikan pendapatan. Emiten produsen semen merk Tiga Roda ini membukukan pendapatan bersih senilai Rp 6,66 triliun, naik 7,35% dari pendapatan bersih di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 6,17 triliun.

Secara rinci, pendapatan Indocement masih didominasi oleh penjualan semen kepada pihak ketiga senilai Rp 6,06 triliun, disusul penjualan beton siap pakai senilai Rp 473,5 miliar, dan penjualan agregat sebesar Rp 7,5 miliar. INTP juga mencatatkan penjualan semen kepada pihak berelasi senilai Rp 122,02 miliar.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan Indocement Antonius Marcos mengatakan, kinerja INTP sepanjang enam bulan pertama 2021 memperlihatkan pertumbuhan yang menjanjikan. Volume penjualan secara keseluruhan naik sebesar 11% dan volume ekspor melesat lebih tinggi, yakni 500% lebih.

Baca Juga: Naik 20,54%, laba Indocement (INTP) sentuh Rp 586,57 miliar pada semester I

Negara ekspor tujuan INTP cukup bervariasi, seperti Bangladesh, Taiwan, hingga Thailand. “Kami terus berupaya mencari potensi potensi baru yang masih menguntungkan,” terang Marcos kepada Kontan.co.id, Minggu (8/7).

Namun, konstituen Indeks Kompas100 ini mencatatkan kenaikan sejumlah bebannya. Beban pokok pendapatan misalnya, naik 6,44% menjadi Rp 4,57 triliun. Salah satu komponen yang mengalami kenaikan adalah Bahan bakar dan listrik, yang naik 14,16% menjadi Rp 1,83 triliun.

Marcos mengatakan, biaya energi mengalami kenaikan terutama akibat kenaikan harga batubara. Strategi coal mixing atau upaya mendapatkan campuran harga batubara yang terefisien, pengoperasian pabrik yang semakin efisien, hingga program efisiensi di segala bidang dilakukan INTP untuk program efisiensi.

Meskipun saat ini pemerintah tengah memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), INTP tetap optimistis industri semen akan mengalami pertumbuhan yang positif dibanding tahun lalu. Segmen perumahan swasta dinilai tetap menjadi faktor penunjang yang dominan di tahun ini.

Baca Juga: 6 Saham masuk indeks kapitalisasi kecil menengah paling likuid SMC Liquid

Asal tahu, INTP menargetkan pertumbuhan volume penjualan sebanyak 4% tahun ini. Secara akumulasi, produsen semen merk Tiga Roda ini membukukan penjualan sebanyak 7,6 juta ton semen sepanjang enam bulan pertama 2021. Angka ini tumbuh 6% year-on-year (yoy).




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×