Reporter: Kenia Intan | Editor: Anna Suci Perwitasari
Lebih lanjut Soma menjelaskan, dalam menjalankan bisnisnya, Hasnur Internasional Shipping menjalankan prinsip kehati-hatian.
Ini tercermin dari langkah perusahaan untuk mengembangkan sumber terlebih dahulu. Salah satunya, perusahaan tengah menggarap bisnis komoditas untuk nantinya bisa diangkut melalui pelabuhan Pelabuhan Tanjung Silopo di Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Ke depan, Hasnur Internasional Shipping juga berkomitmen mengalokasikan dividen sebesar 30% dimulai tahun 2022 berdasar laba tahun buku berjalan tahun 2021. Adapun komitmen ini sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham publik.
Sekadar informasi, berdasarkan prospektus yang dikeluarkan perusahaan, Hasnur Internasional Shipping akan melepas 525,25 juta saham atau setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO.
Baca Juga: Incar dana hingga Rp 157 miliar, Hasnur Internasional Shipping segera gelar IPO
Adapun, harga IPO Hasnur Internasional Shipping berada di kisaran Rp 230 hingga Rp 300 per saham. Dus, total dana yang berpotensi dikantongi perusahaan mencapai Rp 120,80 miliar hingga Rp 157,57 miliar.
Saat ini, Hasnur Internasional Shipping mayoritas dimiliki oleh PT Nur Internasional Samudra sebesar 51%. Pemilik saham lainnya ada PT Hasnur Jaya International sebesar 35% , Jayanti Sari sebsar 7%, dan Zaenal Hadi HAS HB sebesar 7%.
Dengan selesainya IPO, komposisi pemegang saham akan berubah menjadi PT Nur Internasional Samudra sebesar 40,80%. Kemudian, PT Hasnur Jaya International yang menguasai 28%, Jayanti Sari sebesar 5,60% dan Zaenal Hadi HAS HB sebesar 5,60%. Adapun masyarakat mengempit kepemilikan saham hingga 20%.
Selanjutnya: Evaluasi mayor, saham CTRA dan BTPS terdepak dari Indeks LQ45
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News