kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini 5 saham LQ45 dengan return tertinggi di semester I 2021, cek juga rekomendasinya


Minggu, 11 Juli 2021 / 10:50 WIB
Ini 5 saham LQ45 dengan return tertinggi di semester I 2021, cek juga rekomendasinya
ILUSTRASI. Kinerja indeks LQ45 mencatatkan rapor merah di sepanjang semester I-2021.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Khomarul Hidayat

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas juga melihat kenaikan permintaan data jadi sentimen positif untuk TBIG. Pada akhirnya, emiten dari sektor menara dianggap sebagai saham defensive di tengah kondisi saat ini.

Hal ini juga tercermin dari pergerakan harga saham emiten menara lainnya, yakni, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) yang berhasil tumbuh 31,52%. Dengan kenaikan tersebut, TOWR pun menjadi emiten dengan kenaikan harga saham ketiga tertinggi di antara saham indeks LQ45.

Lebih lanjut, dari segi prospek, Sukarno menilai TBIG juga diuntungkan dengan persiapan para operator telekomunikasi yang tengah menyiapkan jaringan 5G untuk ke depannya. Hal ini membuat saham TBIG menjadi pilihan investor, terutama para Manajer Investasi sepanjang paruh pertama tahun ini.

Memasuki semester kedua, Sukarno memproyeksikan, pergerakan harga saham TBIG akan berkonsultasi dengan kecenderungan melemah. Namun, akan diikuti dengan rebound dan berpotensi untuk terus menguat hingga akhir tahun.

“Sampai akhir tahun bisa terus menguat selagi trennya masih naik. Selain minat investor terhadap saham ini relatif tinggi, secara kinerja, TBIG maupun TOWR diproyeksikan bisa terus tumbuh ke depan,” imbuh Sukarno.

Baca Juga: BEI kocok ulang konstituen LQ45, simak saham yang berotensi keluar dan masuk

Sedangkan, Anggaraksa melihat TBIG masih berpeluang untuk mempertahankan kinerja baiknya pada sisa tahun ini. Hanya saja, dengan kenaikan harga yang sudah cukup signifikan, potensi kenaikan lanjutan pun cenderung terbatas.

Apalagi, ia menilai pergerakan harga saham TBIG juga berpotensi dipengaruhi oleh perkembangan rencana divestasi dari pemegang saham utamanya. Oleh karena itu, NH Korindo saat ini merekomendasikan hold saham TBIG dengan target harga Rp 3.200

Anggaraksa justru melihat saham-saham sektor telekomunikasi di indeks LQ45 akan menjadi yang paling unggul di paruh kedua tahun ini. Sentimen seperti pemberlakuan PPKM Darurat akan menyebabkan kebutuhan data semakin meningkat seiring keperluan aktivitas secara daring juga meningkat.

“Adapun pergeseran lifestyle ke arah digital juga akan terus berlanjut. Selain itu, sektor ini juga berpotensi diramaikan oleh kedatangan satu emiten yang cukup besar yaitu Mitratel,” terang Anggaraksa.

Anggaraksa menjadikan saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) sebagai top pick di antara saham LQ45 lainnya. Ia memasang target harga Rp 4.400 per saham untuk TLKM dan Rp 3.150 per saham untuk EXCL.

Sedangkan, Sukarno melihat saham-saham sektor batubara di LQ45 masih menarik untuk dikoleksi. Menurutnya, saham-saham tersebut hanya menunggu momentum untuk kembali menguat. Oleh karena itu, ketika ada penurunan harga sahamnya, ia merekomendasikan untuk akumulasi buy secara bertahap.

Baca Juga: Mayoritas saham rokok turun di awal Juli 2021, begini prospeknya ke depan



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×