Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal mengocok ulang konstituen indeks LQ45 pada bulan Juli 2021. Sejumlah saham berpotensi terdepak dari indeks yang berisi saham-saham dengan likuiditas tinggi ini.
BEI juga bakal menyeragamkan metode penghitungan indeks saham berdasarkan jumlah saham publik yang beredar atawa free float.
Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama mengatakan, saat ini memang free float menjadi perhitungan pelaku pasar, khususnya institusi dalam menyusun portfolionya. Sehingga saham-saham dengan free float yang rendah berpotensi tidak dilirik oleh investor.
Selain itu, Okie melihat saham-saham dari sektor konstruksi berpotensi keluar dari indeks LQ45 ini. Menurutnya, realokasi dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) infrastruktur dari pemerintah ke sektor prioritas dan kesehatan dinilai menurunkan optimisme pelaku pasar terhadap kinerja saham konstruksi pada kuartal III ini.
"Sehingga kami menilai emiten konstruksi berpotensi keluar dari LQ45 di periode mendatang," terang Okie, Kamis (8/7).
Baca Juga: Net sell asing capai Rp 41 miliar, IHSG menguat 0,13% ke 6.051 di akhir sesi pertama
Sekarang ini beberapa saham konstruksi yang tergabung dalam indeks LQ45 ada PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan PT PP (Persero) Tbk (PTPP).
Sementara itu, saham-saham yang berpotensi masuk ke indeks LQ45 tentunya yang berkaitan erat dengan permintaan kuat saat ini seperti emiten kesehatan, teknologi, dan jasa keuangan.
Okie menilai saham PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT BRI Agroniaga Tbk (AGRO), dan PT Bank Syariah Indonesia TBk (BRIS) memiliki potensi untuk masuk dalam list LQ45 pada periode mendatang.
"Tentu dengan mempertimbangkan faktor fundamental dan juga likuiditas," tambahnya.
Okie menilai, secara prospek saham ARTO, AGRO, dan BRIS ini memang menarik ke depannya.
Analis Bahana Sekuritas Muhammad Wafi juga berpendapat beberapa saham berpotensi terdepak dari indeks LQ45 misalnya WIKA, MEDC, SMRA, CTRA, dan ACES.
Kemudian untuk saham-saham yang memiliki kemungkinan bergabung dengan indeks ini adalah BRIS, BRPT, AGRO, dan BULL.
Selanjutnya: IHSG melemah 0,07% ke 6.039 di perdagangan Kamis (8/7), asing borong BBRI, BMRI, INCO
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News