Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) memiliki konsekuensi ketatnya persaingan di segala bidang, tak terkecuali di sektor industri semen. Kendati begitu, untuk tahun ini industri semen domestik masih akan dikuasai oleh tiga perusahaan besar yang memiliki market share 70%-80%.
Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri mengatakan bahwa di sektor industri semen tahun ini hanya akan didominasi oleh PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) dan PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB).
"SMGR dibandingkan dengan pemain lain itu dia kira-kira 43% market share, tapi kan nanti ada datang dari Thailand dan Vietnam, saya memang belum tau besarannya, tapi bisa cukup mengganggu. Kalau sekarang, porsi SMGR, INTP, dan SMCB itu sudah 80%, sisanya di pemain kecil," ujarnya pada KONTAN, Kamis (7/1).
Lucky Bayu Purnomo, Analis LBP Enterprise mengatakan kehadiran pemain baru belum akan menggerus eksistensi ketiga pemain besar itu di pasar domestik sampai tahun ini. Namun, kemungkinan itu bisa berubah seiring dengan kecenderungan pasar. Oleh karenanya pemerintah dirasa pelu untuk mendorong sektor industri semen domestik untuk terus mempertahankan kinerja positif.
"Pemain baru seperti Semen Siam itu bukan kompetitor utama, SMGR dan INTP itu cukup kuat dan SMCB itu karakternya sudah cukup solid. Holcim cukup kuat di sektor komersial, sedangkan SMGR dan INTP itu kuat di sektor industri. Pemain baru membutuhkan komposisi pasar yang kuat untuk menggerus dominasi ketiganya," ujarnya.
Pigo Pramusakti, Coorporate Secretary PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) mengatakan bahwa perseroan tentu telah mempersiapkan strategi bisnis dalam persaingan MEA. Namun, saat ini INTP masih melihat kondisi pasar saat ini akan bergerak seperti apa.
"Ya, wait and see, sambil berdoa. Karena biasanya setelah growth rendah, cement market akan growing tinggi setelahnya," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News