kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.016.000   36.000   1,82%
  • USD/IDR 16.860   -50,00   -0,30%
  • IDX 6.538   92,30   1,43%
  • KOMPAS100 939   12,04   1,30%
  • LQ45 730   8,52   1,18%
  • ISSI 209   2,52   1,22%
  • IDX30 378   3,03   0,81%
  • IDXHIDIV20 458   4,62   1,02%
  • IDX80 106   1,33   1,26%
  • IDXV30 113   1,41   1,27%
  • IDXQ30 124   0,78   0,63%

Proyek infrastruktur picu kinerja emiten semen


Kamis, 07 Januari 2016 / 18:29 WIB
Proyek infrastruktur picu kinerja emiten semen


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Proyek pembangunan infrastruktur pemerintah yang mulai digeber awal tahun ini dinilai akan berimbas positif bagi sektor industri semen. Pasalnya, industri semen selalu terkait dengan proyek infrastruktur.

Pigo Pramusakti, Corporate Secretary PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) mengatakan bahwa proyek pemerintah akan memiliki dampak domino terhadap kinerja perseroan. Artinya proyek pemerintah tersebut akan menumbuhkan kegiatan bisnis dan properti.

"Biasanya efek domino proyek pemerintah yang diharapkan, dengan terbukanya jalur transportasi, biasanya di sekitarnya akan tumbuh perumahan dan kegiatan bisnis," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (7/1).

Dirinya mengakui bahwa porsi dari proyek infrastruktur tersebut memang tidak terlalu besar, sebab mayoritas demand dari semen itu berasal dari perumahan. Namun, imbasnya akan tetap positif terhadap kinerja perseroan.

"Proyek pemerintah porsinya tidak terlalu besar di pasar semen domestik, kenaikan volumenya diharapkan ada. Sekitar 70% demand terhadap semen di Indonesia datang dari sektor perumahan. Sisanya ke sektor komersial dan infrastruktur," lanjutnya.

Lucky Bayu Purnomo, Analis LBP Enterprise mengatakan bahwa industri semen pada tahun ini akan membaik. Selain imbas dari proyek pembangunan infrastruktur, dirinya melihat bahwa sektor property pada tahun ini akan lebih baik ketimbang tahun lalu.

"Semen itu cukup menarik, karena kita tahu di media masa hari ini pemerintah telah mengumumkan proyek pembangunan. Bahwa apa pun yang terjadi itu, tidak hanya akan mengerjakan konstruksi tapi bahan utamanya itu kan semen dan itu akan menguntungkan," ujarnya.

Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri mengatakan bahwa tahun lalu memang industri semen mengalami tantangan yang sangat berat. Selain kurs nilai tukar yang terus melemah, terjadi perlambatan penjualan di sektor properti. Namun, keadaan akan membaik pada tahun ini seiring dengan prospek pertumbuhan ekonomi dan proyek pembangunan pemerintah.

"Industri semen itu tantangan besarnya terjadi perlambatan penjualan, karena properti melambat, itu menyebabkan pertumbuhannya lambat. Dari ekspektasi belanja pemerintah saat ini, akan menyedot permintaan semen jadi belanja pemerintah berimbas positif ke industri semen," ujarnya.

Dirinya menyatakan bahwa tahun ini memang tidak semua bagus, property masih akan membaik seangkan di sektor perkantoran tidak akan bagus. Di sektor perkantoran saat ini keadaannya adalah over supply dan minimnya penyerapan, berbanding terbalik dengan property.

"Properti ada gerakan membaik tahun ini, memang tidak semua sektor akan bagus. Kaya perkantoran, itu sudah over supppky, perumahan itu kalau BI rate bisa diturunkan tahun ini akan sangat positif," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×