Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Penjualan semen di bulan Februari 2015 mengalami penurunan sebesar 6% secara year on year (yoy) menjadi 4,2 metrik ton (MT). Nilai penjualan ini bahkan turun 11% dibanding bulan sebelumnya.
Penurunan penjualan semen ini menjadi indikasi kemungkinan pelemahan sektor semen di kuartal I-2015. Analis Mandiri Sekuritas, Liliana S. Bambang dalam riset tanggal 11 Maret 2015 menyebutkan, penjualan semen pada dua bulan pertama tahun ini menjadi 9 juta metrik ton turun 1,5% yoy.
Menurut Lililana, realisasi penjualan semen hingga Februari bisa menjadi preseden buruk pada kinerja laba emiten di kuartal I-2015. "Ini dapat lebih buruk dibandingkan dengan prediksi Mandiri Sekuritas dan konsensus pelaku pasar karena lemahnya permintaan dan pemangkasan harga," ujar Liliana dalam riset.
Liliana memproyeksi pertumbuhan permintaan semen sebesar 7% yoy di tahun 2015. Hal ini seiring dengan ekspektasi kenaikan belanja infrastruktur. Meski demikian, Liliana khawatir kenaikan belanja infrastruktur tidak mampu mengangkat pelemahan yang terjadi pada sektor swasta.
Liliana masih menetapkan rekomendasi Neutral pada sektor semen. Saat ini Liliana lebih memilih saham PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR). Liliana merekomendasikan buy untuk saham INTP dan SMGR dengan target harga masing-masing Rp 27.000 dan Rp 16.500 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News